BEI Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Cegah Judi dan Pinjol Ilegal

BEI Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan untuk Cegah Judi dan Pinjol Ilegal

MAKLUMAT – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus memperkuat literasi dan inklusi investasi guna mencegah praktik judi online maupun pinjaman online (pinjol) ilegal. Dua persoalan ini menjadi perhatian serius, mengingat dampak sosial dan ekonominya tidak kecil.

Sejumlah program penguatan literasi dan inklusi keuangan telah berjalan, di antaranya Jelita, Berkah, Banter, dan Mabar Ceria. Program tersebut menyasar berbagai kalangan, mulai dari pemerintahan, kepemudaan, masyarakat umum, hingga korporasi.

Kepala Perwakilan PT BEI Jawa Timur, Cita Melisa, mengakui peningkatan literasi keuangan masyarakat memang sudah terlihat, namun masih membutuhkan proses panjang.

“Parameternya adalah gap antara inklusi dan literasi,” ujarnya di sela kegiatan media gathering bersama PT Merdeka Copper Gold di Surabaya, Selasa (21/10/2025).

Sentuh Investasi Islami

Berdasarkan survei nasional yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 2022, tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 80 persen, sementara literasi keuangan baru 66 persen. Meski begitu, Cita menilai capaian tersebut sudah menunjukkan perkembangan positif dalam satu dekade terakhir.

Program Jelita atau Jelajah Literasi Keuangan Jawa Timur, misalnya, menyasar komunitas hingga organisasi kepemudaan seperti GP Ansor. “Program ini mirip dengan Berkah atau Belajar Terkait Investasi Syariah yang fokus pada edukasi keuangan berbasis prinsip Islam,” jelasnya.

Jadikan Mahasiswa Influencer Baru

Sementara itu, program Mabar Ceria (Mahasiswa Baru Cerdas Investasi dan Literasi Keuangan) fokusnya adalah kalangan mahasiswa. “Belum lama ini kami melaksanakannya bersama Universitas Negeri Surabaya, melibatkan sekitar 1.250 mahasiswa,” tambah Cita.

Baca Juga  Kelompok KKN Unmuh Jember Kawal UMKM Sumberejo Urus NIB, Dorong Kemandirian Ekonomi Desa

Adapun Banter atau Belajar Investasi untuk Karyawan Perusahaan Tercatat merangkultiga emiten besar asal Jawa Timur. Mereka adalah Bank Jatim, Mitra Pinasthika Mustika, dan Benteng Api Technic. Kolaborasi tersebut bertujuan memperkuat literasi dan inklusi keuangan di kalangan pekerja sekaligus melindungi masyarakat dari jeratan pinjol dan judi ilegal.

“Edukasi keuangan yang kuat akan membentuk masyarakat yang lebih bijak dalam mengelola uang dan memilih instrumen investasi yang aman,” tegas Cita memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *