MAKLUMAT — Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah siap menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) 2025. Bertempat di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), acara strategis ini akan dihelat pada 24-26 Oktober 2025 mendatang.
Agenda utamanya jelas: merancang ulang sistem perkaderan untuk menyongsong era Society 5.0. Sekitar 200 pengurus MPKSDI dari seluruh Indonesia serta pimpinan organisasi otonom (Ortom) tingkat pusat akan hadir merumuskan transformasi tersebut.
Rakornas ini mengusung tema “Muhammadiyah 2050: Membangun Kader Islam Berkemajuan di Era Society 5.0”. Tujuannya, memperkuat sistem kaderisasi agar relevan dengan gempuran teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), dan dinamika global.
Sekretaris MPKSDI PP Muhammadiyah, Dr. Azaki Khoirudin, M.Pd., membeberkan bahwa fokus utama Rakornas adalah mereformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM).
“Kami akan mengevaluasi dan menyempurnakan SPM agar lebih responsif terhadap kebutuhan era digital,” ujar Azaki di Yogyakarta, Selasa (21/10).
Salah satu terobosannya, kata Azaki, adalah mengintegrasikan teknologi AI dalam pembinaan Korps Instruktur Nasional Muhammadiyah. Pendekatan coaching akan diperkaya dengan teknologi mutakhir tersebut. Selain itu, MPKSDI juga akan merevitalisasi Sekolah Kader Muhammadiyah untuk memastikan kader memiliki akidah yang kokoh sekaligus kemampuan teknologi mumpuni.
Tak hanya merombak sistem, Rakornas 2025 juga akan ditandai dengan peluncuran badan usaha baru.
“Kami akan meluncurkan PT Quadrum Edukasi Semesta, sebuah amal usaha di bawah naungan Majelis MPKSDI PP Muhammadiyah,” tukas Azaki.
Dia menjelaskan, perusahaan profesional ini akan bergerak di bidang Management and Leadership Development serta Management Consulting. PT Quadrum Edukasi Semesta dirancang sebagai platform pendidikan digital untuk memperluas jangkauan kaderisasi secara nasional.
“Sekaligus menyediakan layanan konsultasi manajemen untuk memperkuat kapasitas organisasi Muhammadiyah,” tambahnya.
Rangkaian acara lainnya adalah penyerahan MPKSDI Award. Ini adalah bentuk apresiasi kepada individu dan lembaga yang telah berjasa dalam pembinaan kader. Rakornas juga akan menyoroti agenda digitalisasi dan masifikasi perkaderan, dengan fokus pada pengembangan model kaderisasi hybrid (luring dan daring) untuk menjangkau lebih banyak generasi muda.
“Rakornas ini adalah titik tolak untuk mempersiapkan kader Muhammadiyah yang siap menghadapi tantangan global di tahun 2050. Kami ingin menciptakan kader yang tidak hanya berakhlak mulia, tetapi juga mampu memimpin di era digital,” pungkas Azaki.***