Pencak Silat Tak Cukup Kuat di Fisik, Harus Tangguh dalam Kepemimpinan

Pencak Silat Tak Cukup Kuat di Fisik, Harus Tangguh dalam Kepemimpinan

MAKLUMAT Tapak Suci bukan sekadar wadah berlatih bela diri. Di balik gerakan dan teknik silat yang diajarkan, organisasi ini juga menanamkan nilai-nilai kepemimpinan. Ketua II Tapak Suci Cabang Sepanjang, Sidoarjo Fajar Ramadhan menjelaskan bahwa arah pembinaan di Tapak Suci menekankan pada pembentukan karakter dan kesiapan kader untuk memimpin di masa depan.

“Kepemimpinan adalah kemampuan yang penting. Kami ingin terus mendorong kader-kader Tapak Suci nantinya mampu menjadi pemimpin di lingkungannya masing-masing. Menjadi kader Tapak Suci bukan hanya soal latihan fisik, namun lebih dari itu,” ujarnya kepada wartawan Maklumat.id pada Ahad (9/11/2025).

Fajar mengatakan bahwa Tapak Suci sebenarnya memiliki banyak aspek, mulai dari menguatkan fisik sekaligus menumbuhkan jiwa pemimpin di setiap anggotanya. Hal ini penting untuk dipahami, sebab hari ini masih ada pandangan sempit yang melihat pencak silat hanya sebatas tempat untuk belajar bertarung.

Padahal dalam banyak pencak silat, tak terkecuali Tapak Suci, porsi pembinaan mental dan spiritual dalam latihan jauh lebih besar. Seorang pesilat, kata Fajar, tidak hanya diajarkan cara mengalahkan lawan, tetapi juga bagaimana menaklukkan diri sendiri.

“Masih banyak stigma bahwa dunia pencak silat hanya soal kekuatan fisik. Oleh karenanya, di Tapak Suci Sepanjang ini, kami ingin melatih agar para siswa mampu memimpin diri sendiri, hingga nantinya juga mampu memimpin orang lain,” ujarnya.

Baca Juga  Groundbreaking RS Pendidikan UM Kupang, Haedar Nashir Tanam Kapsul Waktu

Untuk melawan stigma itu, Tapak Suci Cabang Sepanjang mengadakan Diklat bertema Regenerasi Siswa Tapak Suci Menuju Kaderisasi pada Sabtu–Ahad (1–2/11/2025) di Villa Cemara, Pacet, Mojokerto. Kegiatan ini diikuti 110 peserta dari berbagai ranting Tapak Suci di wilayah Sepanjang.

“Diklat ini sudah ada setiap tahun. Namun, baru tahun ini kami menambahkan porsi yang lebih besar untuk mempelajari bersama masalah kepemimpinan,” jelasnya.

Lahirkan Generasi Tangguh

Menurut Fajar, kegiatan tersebut lahir dari kebutuhan untuk membina calon kader agar memahami peran Tapak Suci sebagai bagian dari dakwah Muhammadiyah. Ia menegaskan, Tapak Suci tidak berdiri semata sebagai perguruan bela diri, melainkan sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang membawa misi dakwah melalui pembinaan fisik, mental, hingga keorganisasian.

“Tapak Suci adalah bagian dari dakwah Muhammadiyah. Maka setiap kegiatan, termasuk Diklat ini, diarahkan untuk membentuk siswa yang kuat secara fisik, bermental tangguh, dan siap menjadi pemimpin,” katanya.

Fajar menjelaskan, dasar kegiatan ini berpijak pada Q. S. An-Nisa ayat 9 tentang pentingnya menyiapkan generasi yang tangguh agar tidak meninggalkan generasi lemah di belakangnya. Prinsip itu, katanya, menjadi landasan Tapak Suci dalam membentuk siswa yang siap menghadapi tantangan zaman. “Dasar dari kegiatan ini adalah QS. An-Nisa ayat 9 tentang penguatan mental dan juga menyiapkan generasi yang tangguh,” ujarnya.

Dalam pelatihan itu, para peserta menerima materi kepemimpinan, penguatan ideologi Muhammadiyah hingga latihan fisik intensif. Seluruh rangkaian kegiatan diarahkan untuk menumbuhkan keutuhan diri seorang pesilat, yakni kuat secara fisik, matang secara karakter, hingga teguh secara spiritual.

Baca Juga  Banyak Hewan Muncul di Musim Hujan, Waspada Dampak Bagi Kesehatan dan Lingkungan

“Ke depan kita akan terus menguatkan hal ini. Tapak Suci harus melahirkan pemimpin-pemimpin sebagai bagian dari dakwah. Pemimpin ini dalam artian yang luas, jadi bukan hanya mereka yang memegang jabatan, tetapi setiap insan yang mampu memberi teladan,” ujarnya.​

*) Penulis: M Habib Muzaki

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *