MAKLUMAT – Menjelang peringatan Hari Pahlawan pada 10 November, masyarakat Indonesia tengah menantikan pengumuman resmi mengenai siapa saja tokoh yang akan menerima gelar Pahlawan Nasional tahun 2025. Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyampaikan bahwa ada sebanyak 40 nama calon penerima gelar yang telah melewati proses seleksi panjang, termasuk Soeharto hingga Marsinah.
Soeharto dikenal sebagai Presiden kedua Indonesia yang memimpin selama lebih dari tiga dekade. Sedangkan Marsinah adalah aktivis buruh dan pejuang hak pekerja yang gugur karena memperjuangkan keadilan sosial. Masih banyak lagi nama yang masuk dalam usulan.
Mengutip RRI.co.id pada Ahad (9/11/2025), ia menjelaskan bahwa keempat puluh nama tersebut telah melalui tahap penelitian dan pengkajian mendalam hingga dinyatakan memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar pahlawan. Gelar yang bersifat anumerta ini dianugerahkan kepada individu yang dianggap melakukan tindakan heroik, yakni perbuatan nyata yang dapat dikenang dan dijadikan teladan sepanjang masa, atau yang telah memberikan jasa luar biasa bagi bangsa dan negara.
Fadli Zon yang juga Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) menjelaskan bahwa proses pengusulan gelar pahlawan nasional dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota hingga nasional. Selain itu, proses pengusulan ini turut melibatkan berbagai kalangan akademisi dan tokoh masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Setelah dari kabupaten/kota ke provinsi, di sana ada juga tim peneliti, akademisi, dan juga sejumlah tokoh yang menilai TP2GD (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah). Kemudian setelah itu kepada TP2GP (Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat) di Kementerian Sosial. Dan Dewan Gelar GTK Tanda Jasa Tanda Kehormatan telah menerima ini dari Kementerian Sosial yang juga merupakan hasil kajian dari TP2GP,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet RI.
Fadli Zon menyampaikan 40 nama yang diusulkan untuk menerima gelar pahlawan nasional yaitu sebagai berikut:
1. H.M. Soeharto – Jawa Tengah
2. K.H. Abdurrahman Wahid – Jawa Timur
3. Marsinah – Jawa Timur
4. Jenderal TNI (Purn) M. Jusuf – Sulawesi Selatan
5. Drs. Franciscus Xaverius Seda – Nusa Tenggara Timur
6. Andi Makkasau Parenrengi Lawawo – Sulawesi Selatan
7. Tuan Rondahaim Saragih – Sumatera Utara
8. Marsekal TNI (Purn) R. Suryadi Suryadarma – Jawa
9. K.H. Wasyid – Banten
10. Mayjen TNI (Purn) dr. Roebiono Kertopati – Jawa Tengah
11. KH. Muhammad Yusuf Hasyim – Jawa Timur
12. Demmatande – Sulawesi Barat
13. KH. Abbas Abdul Jamil – Jawa Barat
14. Hajjah Rahmah El Yunusiyyah – Sumatera Barat
15. Abdoel Moethalib Sangadji – Maluku
16. Jenderal TNI (Purn) Ali Sadikin – DKI Jakarta
17. Letnan Kolonel (Anumerta) Charles Choesj Taulu – Sulawesi Utara
18. Mr. Gele Harun – Lampung
19. Letkol Moch. Sroedji – Jawa Timur
20. Prof. Dr. Aloei Saboe – Gorontalo
21. Letjen TNI (Purn) Bambang Sugeng – Jawa Tengah
22. Mahmud Marzuki – Riau
23. Letkol TNI (Purn) Teuku Abdul Hamid Azwar – Aceh
24. K.H. Sholeh Iskandar – Jawa Barat
25. Syekh Sulaiman Ar-Rasuli – Sumatera Barat
26. Zainal Abidin Syah – Maluku Utara
27. Prof. Dr. Gerrit Augustinus Siwabessy – Maluku
28. Chatib Sulaiman – Sumatera Barat
29. Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri – Sulawesi
30. K.H. Bisri Syansuri – Jawa
31. Sultan Muhammad Salahuddin – Nusa Tenggara Barat
32. H.B. Jassin – Gorontalo
33. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja – Jawa Barat
34. M. Ali Sastroamidjojo – Jawa Timur
35. dr. Kariadi – Jawa Tengah
36. R.M. Bambang Soeprapto Dipokoesoemo – Jawa Tengah
37. Basoeki Probowinoto – Jawa Tengah
38. Raden Soeprapto – Jawa Tengah
39. Mochamad Moeffreni Moe’min – DKI Jakarta
40. Syaikhona Muhammad Kholil – Jawa Timur
Comments