Siap Jadi Jembatan Iran-Indonesia, Rektor Universitas Top Iran Sambangi PP Muhammadiyah

Siap Jadi Jembatan Iran-Indonesia, Rektor Universitas Top Iran Sambangi PP Muhammadiyah

MAKLUMAT — Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima kunjungan penting dari Rektor Jamiah Al Mustafa Al-Alamiyah (JMIA), Ali Abbasi, pada Kamis (6/11/2025). Pertemuan strategis ini menjadi momentum untuk memperkuat hubungan dua institusi besar dunia Islam, sekaligus menjajaki perluasan kerja sama di sektor pendidikan dan pengembangan peradaban Islam modern.

Dalam pertemuan itu, Ali Abbasi menyampaikan apresiasi mendalamnya terhadap kiprah Muhammadiyah. Ia menilai Muhammadiyah sukses memegang peran sentral dalam kebangkitan Islam di Indonesia selama lebih dari satu abad.

”Muhammadiyah hingga saat ini selalu memegang konsistensinya dengan memadukan ajaran Islam dengan pembangunan sosial dan pendidikan, serta visinya untuk turut serta menghidupkan kembali peradaban Islam,” ujar Abbasi dikutip dari laman Muhammadiyah.

Pihak JMIA meyakini, kiprah kedua lembaga, khususnya di sektor pendidikan, akan dapat membentuk proses pengetahuan, karakter, iman, serta wawasan secara global.

Abbasi menambahkan, konsep Islam yang maju dan modern bukan berarti meninggalkan tradisi. Sebaliknya, tradisi harus dijadikan sebagai fondasi moral dan spiritual dalam menghadapi tantangan modernitas.

Pihaknya, kata dia, juga telah mengembangkan berbagai pendekatan pendidikan. Mulai dari studi klasik berbasis turats, hingga riset kontemporer dalam bidang sosial, politik, dan hubungan internasional dengan semangat integrasi ilmu dan nilai.

Poin utamanya, Abbasi berharap kerja sama JMIA dengan Muhammadiyah dapat terus diperluas dalam berbagai lingkup. Beberapa di antaranya mencakup pertukaran dosen dan mahasiswa, penelitian bersama, dialog antar peradaban, hingga pengembangan kurikulum Islam kontemporer yang relevan.

Baca Juga  Pidato Lengkap Mendikdasmen Abdul Mu'ti dalam Peringatan Hardiknas 2 Mei 2025

”Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi jembatan ilmu dan persaudaraan antara dua bangsa besar dunia Islam: Iran dan Indonesia,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, Abbasi juga sekilas menerangkan sejarah dan kedudukan Jamiah Al-Mustafa di Iran. Saat ini, universitas tersebut telah memiliki puluhan ribu mahasiswa dari 130 negara. Lembaga ini juga memiliki cabang di Asia Tenggara, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin, yang menandakan besarnya tanggung jawab JMIA sebagai wajah intelektual Republik Islam Iran di kancah global.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *