KLL Umsida Salurkan Beasiswa Sang Surya ke 1.036 Mahasiswa, Total Capai Rp1,58 Miliar

KLL Umsida Salurkan Beasiswa Sang Surya ke 1.036 Mahasiswa, Total Capai Rp1,58 Miliar

MAKLUMAT — Kantor Layanan Lazismu Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (KLL Umsida) melanjutkan komitmen untuk mewujudkan Beasiswa 10.000 Sarjana Sang Surya. Pada tahun akademik 2025–2026 ini, sebanyak 1.036 mahasiswa Umsida resmi menerima bantuan pendidikan dengan total nilai mencapai Rp 1.588.643.712.

Penyerahan beasiswa dilakukan secara simbolis oleh Manajer Lazismu Umsida, Dr Kumara Adji Kusuma SFilI CFIP kepada  perwakilan mahasiswa penerima beasiswa tersebut, serangkaian dengan momentum Wisuda ke-46 Umsida pada Sabtu (15/11/2025).

“Ini merupakan bentuk kepedulian KLL Umsida  terhadap keberlanjutan pendidikan mahasiswa,” ujar Adji.

Komitmen KLL Umsida Sejak 2017

Sejak berdiri pada tahun 2017, Lazismu Umsida telah menyalurkan beasiswa kepada 7.947 mahasiswa dengan total nominal mencapai Rp 9.664.078.732. Adji menyebut, program tersebut terus berkembang dari tahun ke tahun, dan ditargetkan mencapai total 10.000 mahasiswa penerima.

“Awalnya hanya 1.000 penerima, lalu naik jadi 5.000, 7.000, dan tahun ini menuju target 10.000 mahasiswa. Ini adalah milestone penting yang mencerminkan komitmen kami terhadap keberlanjutan pendidikan di Umsida,” jelasnya.

Program tersebut, kata Adji, disalurkan langsung kepada mahasiswa yang benar-benar membutuhkan biaya pendidikan. Ia menegaskan, hal itu sejalan dengan ketentuan pimpinan universitas bahwa tidak boleh ada mahasiswa Umsida yang putus kuliah karena keterbatasan ekonomi.

“Dulu beasiswa kami salurkan ke seluruh asnaf, namun kini diprioritaskan kepada mahasiswa agar tak ada yang berhenti kuliah karena biaya,” ungkapnya.

Baca Juga  30 WNI Gagal Haji karena Pakai Visa Ziarah, Ini Empat Hukuman dari Kerajaan Arab Saudi

Para mahasiswa Umsuda, lanjut Adji, dapat mengajukan permohonan melalui universitas atau langsung ke Lazismu untuk mengikuti proses seleksi.

Dihimpun dari Zakat Dosen dan Gizma

Lebih lanjut, Adji menjelaskan bahwa dana beasiswa Sang Surya dihimpun dari berbagai sumber, terutama dari zakat 2,5% gaji dosen dan karyawan Umsida setiap bulan, serta program sosial seperti Gerakan Zakat dan Infak Mahasiswa (Gizma).

Oleh karena itu, mahasiswa penerima beasiswa ini turut diajak untuk aktif di program Gizma. “Melalui Gizma, mahasiswa terlibat dalam kegiatan sosial seperti penggalangan dana, aksi kemanusiaan, hingga pengumpulan limbah bernilai ekonomi,” terangnya.

Beberapa kegiatan Gizma meliputi penggalangan dana di kelas-kelas, penggalangan bencana di jalan, mengumpulkan sampah-sampah yang bisa didaur ulang atau yang masih memiliki ekonomi, serta berbagai kegiatan lainnya.

Alhamdulillah pendapatan KLL Lazismu sejalan dengan kebutuhan. Saat kebutuhan meningkat, Allah juga memudahkan kami melalui peningkatan penghimpunan dana,” kata Adji.

Meski begitu, KLL Umsida menurutnya juga tak lepas dari tantangan, terutama dalam menjaga kesinambungan penghimpunan dana. Namun, ia menegaskan bahwa kerja sama internal dengan sivitas akademika menjadi kekuatan utama.

Pria yang juga menjabat Kepala Sekretarriat Umsida itu menegaskan bahwa KLL Umsida tidak membuka atau menetapkan kuota bagi para penerima beasiswa. Pelaksanaan program beasiswa sarjana Sang Surya itu, kata dia, menyesuaikan dengan kebutuhan.

“Kami menyesuaikan dengan kebutuhan. Jika seorang mahasiswa hanya mampu membayar 50% biaya kuliah, maka Lazismu akan menanggung sisanya,” jelasnya.

Baca Juga  PAN Dukung Rencana Pertemuan Prabowo dan Megawati: Keduanya Sahabat Lama

Selain itu, KLL Umsida juga melakukan pemantauan prestasi akademik terhadap penerima beasiswa. “Mahasiswa dengan IPK menurun akan kami evaluasi kembali untuk pemberian beasiswa berikutnya,” tandasnya.

Ke depan, Adji berharap agar para penerima beasiswa tersebut dapat belajar dengan giat dan turut aktif berkontribusi melalui program Gizma.

“Gizma adalah gerakan dari mahasiswa, oleh mahasiswa, dan untuk mahasiswa. Melalui gerakan inilah semangat berbagi dan kepedulian sosial tumbuh di lingkungan kampus Umsida,” pungkas Dosen Prodi Manajemen Umsida itu.

*) Penulis: Romadhona S / Ubay NA

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *