26 Warga Diduga Masih Tertimbun Tanah Longsor, Ketua BNPB: Apapun Caranya Harus Bisa Ditemukan

26 Warga Diduga Masih Tertimbun Tanah Longsor, Ketua BNPB: Apapun Caranya Harus Bisa Ditemukan

MAKLUMAT – Bencana tanah longsor dahsyat yang melanda Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, sejak Ahad (16/11), menyisakan duka mendalam. Hingga Selasa (18/11), sebanyak 26 warga dilaporkan masih hilang dan diduga tertimbun material longsor.

Menanggapi situasi kritis ini, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M. turun langsung meninjau lokasi, didampingi Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno. Kunjungan ini merupakan implementasi perintah Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan atensi penuh.

Usai meninjau lokasi, Suharyanto menegaskan bahwa pencarian korban yang hilang adalah prioritas utama penanganan darurat.

”Prioritas utamanya tetap, apapun caranya ke 26 korban harus bisa ditemukan,” tegas Suharyanto saat memimpin rapat koordinasi penanganan darurat di Kantor Kecamatan Pandanarum.

SAR Dihentikan Akibat Tanah Labil

Kondisi lapangan yang ekstrem menjadi tantangan utama tim SAR gabungan. Suharyanto melihat langsung pergerakan tanah yang begitu masif, menyebabkan jalan beraspal retak dan terbelah, serta rumah warga miring. Bahkan, pada hari ketiga (18/11), pergerakan tanah susulan kembali terjadi, memaksa operasi pencarian dihentikan sementara demi keselamatan personel.

“Operasi hari ini belum dilakukan karena tanahnya masih bergerak, masih labil, sehingga tim evakuasi tidak leluasa untuk bergerak,” jelas Suharyanto seperti dilansir laman BNPB

Upaya Ekstrem untuk Percepatan Penemuan

Guna mendukung percepatan pencarian dan mengatasi kondisi tanah labil, Pemerintah mengambil langkah luar biasa, yakni operasi modifikasi cuaca (OMC).

Baca Juga  Sektor Pertanian Pengaruhi Maraknya Beras Oplosan, Pakar: Penting Kenali Perbedaan Kualitasnya

“Hari ini kami upayakan operasi modifikasi cuaca, harapannya agar tidak hujan sama sekali, sehingga besok (Rabu, 19/11) bisa masuk tim pencarian secara manual dan menggunakan pompa alkon,” tambahnya.

Dua armada pesawat Cessna diterjunkan dari Bandung untuk melaksanakan OMC. Selain itu, BNPB akan mengirimkan 10 unit alat berat berupa ekskavator dan mengerahkan Unit K9 anjing pelacak untuk membantu menemukan titik lokasi yang diduga terdapat korban di bawah timbunan material longsor.

Sementara itu, Anggota Komisi VIII DPR dari Fraksi PKB, Mahdalena, turut meminta pemerintah mengoptimalkan pencarian 26 warga tersebut, namun tetap mengutamakan keselamatan tim SAR. Ia juga menyoroti kerugian yang ditimbulkan, di mana tercatat 937 warga terdampak, 48 rumah rusak berat, dan total kerugian ditaksir mencapai Rp31,123 miliar.

Kebutuhan Pengungsi Tetap Diutamakan

Selain fokus pada pencarian, Pemerintah juga memastikan pemenuhan kebutuhan dasar bagi 917 jiwa warga terdampak yang saat ini mengungsi. Titik pengungsian tersebar di enam lokasi, termasuk Kantor Kecamatan Pandanarum dan Gedung KB.

Kepala BNPB meminta agar kebutuhan dasar ini tidak hanya sebatas makanan. ”Jangan lupa, kita juga harus menyiapkan sandang, toilet, kamar mandi, hingga urusan persampahan. Hal-hal ini perlu diperhatikan,” tegas Suharyanto.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *