MAKLUMAT — Ketegangan internal di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendapat perhatian serius dari dzuriyah pendiri NU asal Jombang, KH Mohammad Hasib Wahab Chasbullah (Gus Hasib). Putra KH Abdul Wahab Hasbullah tersebut mengambil inisiatif untuk memediasi dan mengajak semua pihak kembali ke mekanisme organisasi.
Merespons situasi yang memanas, Gus Hasib akan menggerakkan musyawarah internal yang akan melibatkan para putra-putri dan cucu pendiri NU. Pertemuan ini juga akan mengundang para kiai sepuh serta jajaran Mustasyar PBNU untuk mencari titik temu antara Syuriah dan Tanfidziyah.
“Dalam waktu dekat kami, dzuriyah pendiri NU, akan bermusyawarah. Kita akan berusaha mengislahkan dan mempertemukan semua pihak,” kata dia di Jombang, Selasa (25/11)
Sebagai putra KH Abdul Wahab Hasbullah—Pahlawan Nasional dan Rais Aam PBNU selama lebih dari dua dekade (1947–1971)—Gus Hasib merasa memiliki kewajiban moral untuk membantu meredakan ketegangan. Pengalaman historis dan warisan pemikiran ayahnya menjadi dasar langkah yang ia tempuh.
Ia menegaskan penyelesaian konflik harus kembali ke forum resmi organisasi agar marwah PBNU tetap terjaga dan fokus jam’iyah tidak bergeser dari khidmah keumatan.
“Inisiatif ini kami tempuh agar suasana kembali teduh dan PBNU dapat menjalankan amanahnya tanpa gaduh. Upaya ini diharapkan menjadi jembatan dialog yang efektif di tengah relasi Syuriah dan Tanfidziyah yang belakangan menghangat,” terang dia
Gus Hasib menilai dinamika yang berkembang berada pada jalur yang tidak tepat, terutama ketika muncul wacana pemberhentian Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf. Menurutnya, langkah itu bertentangan dengan AD/ART dan berpotensi menimbulkan preseden buruk di tubuh jam’iyah.
Ia juga mengingatkan polemik yang muncul belakangan ini dipicu oleh informasi yang tidak utuh. Banyak kabar beredar sebelum diverifikasi, termasuk dokumen yang belum jelas statusnya.
“Surat yang beredar pun belum jelas. Jangan terburu-buru mengambil keputusan. Mari kita selesaikan dengan cara-cara yang sesuai khittah NU,” ujarnya.