Tekankan Persatuan dan Implementasi Nilai Pancasila, MPR: Persatuan Modal Utama Membangun Bangsa

Tekankan Persatuan dan Implementasi Nilai Pancasila, MPR: Persatuan Modal Utama Membangun Bangsa

MAKLUMAT — Wakil Ketua Badan Sosialisasi MPR RI, Abidin Fikri, menegaskan pentingnya peran tokoh Islam dalam sejarah lahirnya dasar negara Indonesia. Menurutnya, kontribusi besar para tokoh Islam seperti Ki Bagus Hadikusumo dan Wahid Hasyim dalam perumusan Piagam Jakarta merupakan bukti nyata hubungan erat antara nilai keislaman dan kebangsaan dalam fondasi Republik Indonesia.

“Kita bersyukur memiliki tokoh Islam yang berjasa besar dalam meletakan dasar negara. Ki Bagus Hadikusumo dan Wahid Hasyim adalah anggota BPUPKI yang merumuskan adanya Piagam Jakarta yang menjadi cikal bakal Negara Indonesia,” ujar Abidin, dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang bekerja sama dengan Al Wasath Institute, di Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (26/11/2025).

Mengutip Surat Ali Imran ayat 103, Abidin mengingatkan bahwa persatuan bangsa adalah fondasi utama kehidupan bernegara. “Jadi persatuan adalah modal utama membangun bangsa,” tegasnya pria yang juga menjabat Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.

Di sisi lain, Anggota Badan Sosialisasi MPR Ahmad Labib juga menekankan pentingnya pemaknaan filosofis terhadap Pancasila sebagai identitas bersama bangsa Indonesia. “Berbicara soal Pancasila yang merupakan Falsafah Negara Indonesia, ini adalah jati diri bangsa Indonesia. Pancasila adalah keinginan bersama masyarakat Indonesia,” tandas politisi Partai Golkar itu.

Sementara itu, Anggota MPR RI Wihadi Wiyanto menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bukan sekadar formalitas, tetapi momentum strategis untuk memperluas pemahaman masyarakat mengenai pilar-pilar kebangsaan.

Baca Juga  Jimly Ajak Masyarakat Tak Sebarkan Narasi Kebencian di Momentum Idul Fitri

“Program Sosialisas Empat Pilar ini menjadi momentum untuk memberikan pemahaman dan menyebarluaskannya. Indonesia adalah negara yang kita semua setuju berdiri sebagai satu kesatuan negara dan bangsa,” sebutnya.

Pendekatan yang Holistik dan Aplikatif

Direktur Eksekutif Al Wasath Institute, Faozan Amar, di hadapan guru PAI dan PPKN tingkat SLTA se-Tangerang Selatan dalam kesempatan tersebut menandaskan bahwa implementasi nilai-nilai kebangsaan harus dilakukan melalui pendekatan pembelajaran yang holistik.

“Karena fokus pada pemahaman nilai-nilai inti secara holistik dan aplikatif, mengintegrasikan pilar ke dalam kehidupan nyata, internalisasi nilai bukan hanya hafalan teoritis dan memastikan nilai tersebut berfungsi dengan baik,” katanya.

Sebelumnya, Ketua panitia Sosialisasi Empat Pilar MPR RI tersebut, Muhammad Ikhwan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini penting sebagai respons terhadap dinamika global yang memengaruhi karakter generasi muda.

“Salah satu tantangan kehidupan berbangsa dan bernegara yang kian modern dan global, yakni adanya pergeseran karakter dan jati diri bangsa Indonesia,” kelakarnya.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *