MAKLUMAT — Pemerintah pusat bergerak cepat memulihkan layanan pendidikan di wilayah terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Tapanuli Utara serta Humbang Hasundutan. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengirim tim khusus untuk meninjau kondisi sekolah yang rusak dan memastikan proses belajar dapat segera berjalan kembali.
Staf Khusus Menteri Bidang Manajemen dan Kelembagaan, Didik Suhardi, memimpin langsung peninjauan lapangan. Ia menyampaikan duka mendalam atas bencana yang merusak puluhan fasilitas pendidikan di dua kabupaten tersebut.
“Kehadiran kami adalah bentuk komitmen negara. Anak-anak tetap harus mendapatkan haknya untuk belajar, meski dalam situasi darurat,” ujar Didik dalam keterangan tertulis, Rabu (3/12).
Dari hasil pengecekan lapangan, banyak bangunan sekolah mengalami kerusakan parah. Sebagian bahkan sudah tidak layak ditempati. Didik menegaskan beberapa sekolah harus direlokasi karena kondisi teknis tidak memungkinkan untuk dibangun kembali di lokasi semula.
“Beberapa titik memang tidak aman. Karena itu kita data ulang agar penanganannya cepat dan tepat,” ucapnya.
Kemendikdasmen mulai mengirim bantuan awal berupa pembersihan sekolah, pengadaan buku, serta peralatan belajar. Pemerintah juga menyiapkan penggantian perangkat pembelajaran yang rusak, termasuk Interactive Flat Panel atau Papan Interaktif Digital (PID). Seluruh kerusakan sarpras akan diusulkan masuk dalam anggaran 2026.
Perhatian pada Pemulihan Psikososial
Selain sarana fisik, pemulihan psikososial bagi siswa menjadi perhatian serius. Didik mendorong sekolah segera membuka kegiatan belajar dengan pendekatan fleksibel sesuai kondisi di lapangan.
“Kegiatan belajar bisa dimulai dengan permainan, konseling trauma, atau aktivitas menyenangkan agar anak-anak bisa kembali ceria,” katanya.
Ia juga memberikan apresiasi kepada kepala sekolah, guru, serta warga yang sigap membantu pemulihan sejak hari pertama.
“Respons masyarakat luar biasa cepat. Ini membuktikan kuatnya gotong-royong kita,” ujar Didik.
Dukungan dari Sekolah dan Masyarakat
Kepala Sekolah SDN 158 Purba Baringin, Kecamatan Pakkat, Juni Marlina Sinaga, menyambut baik bantuan yang diberikan pemerintah.
“Semoga ini membantu guru dan siswa agar pembelajaran bisa berjalan normal kembali,” ujarnya.
Senada, Kepala Sekolah SDN 168 Panggungunan, Aslita Elrida Rumapea, menegaskan komitmennya melanjutkan proses pendidikan meski dalam keterbatasan. “Kami akan mengoptimalkan pendidikan dengan kondisi yang ada. Terima kasih kepada Presiden dan Menteri,” tuturnya.
Kepala Desa Dolok Nauli, Jonas Aritonang, juga berharap revitalisasi sarana pendidikan diperluas. “Agar layanan pendidikan di desa kami tetap terjaga,” katanya.
Sebelum menutup kunjungan, Didik menyampaikan pesan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, agar pemulihan sekolah menjadi prioritas utama.
“Semoga pembelajaran segera pulih dan anak-anak bisa kembali bergembira setiap hari,” pungkasnya.***