IDI Dorong Ormawa Aktif Perbaiki Kesehatan Masyarakat

IDI Dorong Ormawa Aktif Perbaiki Kesehatan Masyarakat

MAKLUMATIkatan Dokter Indonesia (IDI) mendorong Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) di perguruan tinggi untuk mengambil peran lebih besar dalam membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal itu disampaikan Ketua Umum IDI Dr. dr. Slamet Budiarto, MH.Kes., dalam sarasehan Abdidaya Ormawa 2025 di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (5/12/2025).

Menurut Slamet, Ormawa memiliki kedekatan dengan masyarakat dan kreativitas tinggi dalam penyampaian edukasi. Itulah yang membuat keberadaan mereka sangat strategis dalam mendukung berbagai program kesehatan publik.

“Mahasiswa itu kreatif, dekat dengan masyarakat, dan mampu menghadirkan edukasi dengan pendekatan yang lebih segar dan efektif,” ujarnya.

Desa Sehat Berbasis Ormawa

Dalam paparannya, Slamet memerinci sejumlah kontribusi yang bisa dilakukan Ormawa. Mulai dari membangun desa binaan sebagai desa sehat, mengedepankan kolaborasi pendampingan antarlembaga, hingga menggelar kampanye kesehatan terkait PHBS, gizi seimbang, sanitasi, kesehatan reproduksi, dan kesehatan mental.

Selain edukasi, Ormawa juga berperan penting dalam literasi kesehatan melalui seminar, diskusi publik, hingga media sosial. Tak hanya itu, advokasi kebijakan kampus seperti kawasan tanpa rokok dan lingkungan sehat juga menjadi ruang kontribusi bagi mahasiswa.

“Kegiatan mereka tidak boleh sekadar seremonial. Mahasiswa harus menjadi pendamping berkelanjutan berbasis data dan pemberdayaan nyata,” tegasnya.

Tantangan Kesehatan Nasional

Slamet membeberkan sejumlah tantangan kesehatan di Indonesia. Mulai dari angka harapan hidup yang masih rendah 68,25 tahun, tingginya kasus tuberkulosis yang berada pada posisi kedua dunia, hingga stunting yang masih masuk lima besar di ASEAN.

Baca Juga  45 Persen Milenial Terjerat Pinjol, Bank Neo Commerce Gandeng UTM Gelar Literasi Keuangan Ajak Mahasiswa Waspadai Penipuan Digital

Menurutnya, persoalan ini membutuhkan keterlibatan semua elemen bangsa, bukan hanya tenaga medis. “Kesehatan masyarakat adalah tugas bersama. Ormawa dan mahasiswa harus menjadi bagian dari solusi,” katanya.

Kampus jadi Pusat Inovasi Sosial

Dalam kesempatan tersebut, Slamet juga menekankan bahwa perguruan tinggi telah lama menjadi ruang lahirnya inovasi sosial. Program pengabdian masyarakat yang dijalankan UMM dan kampus lain memperlihatkan bahwa mahasiswa merupakan aktor kunci dalam upaya pemberdayaan masyarakat, terutama di bidang kesehatan.

Ia menutup sesi dengan pesan optimistis. “Saya percaya mahasiswa memiliki kapasitas besar untuk menjadi motor inovasi kesehatan dan menghadirkan dampak nyata bagi Indonesia yang lebih sehat,” tegasnya memungkasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *