MAKLUMAT – Generasi muda dinilai memikul tanggung jawab yang semakin berat di tengah dinamika global yang kompleks. Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, mengingatkan hal itu saat menghadiri Sarasehan Abdidaya Ormawa 2025 di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Kamis (5/12/2025).
Dalam kegiatan yang menjadi rangkaian Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) itu, Ali menekankan bahwa bonus demografi Indonesia pada 2030 perlu ada antisipasi dengan kesiapan generasi muda. Menurut alumnus UMM itu, kondisi tersebut bisa menjadi berkah maupun tantangan.
“Indonesia akan mengalami bonus demografi yang luar biasa di tahun 2030. Banyak generasi Z sudah memasuki usia produktif,” ujarnya di hadapan ratusan mahassiwa dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia ini.
Karena itu, Ali meminta aktivis mahasiswa tidak hanya fokus pada isu organisasi atau politik lokal. Mereka juga harus memiliki wawasan geopolitik, memahami perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI), serta memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan.
“Ke depan, baik-buruknya negara ini tak bisa lepas dari peran generasi hari ini,” tegasnya.
Dukung dan Prioritaskan Program Pemerintah
Ali berharap organisasi kemahasiswaan menjadi agen solusi, termasuk dalam penanganan persoalan di daerah seperti banjir melalui rekomendasi program yang bisa dieksekusi pemerintah.
Di sisi lain, Tim Pelaksana Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Kemendikbudristek, Dr. Ir. Surfa Yondri, M.Kom., menambahkan, PPK Ormawa harus menjadi wadah bagi mahasiswa mengembangkan kepekaan sosial dengan dampak nyata di masyarakat. Ia menyoroti pentingnya kolaborasi serta keberlanjutan program yang dijalankan.
“Mahasiswa akan belajar berkomunikasi dengan masyarakat dan melihat persoalan yang ada di lapangan. Kunci keberhasilan Ormawa adalah kolaborasi dan empati,” jelasnya.
Surfa optimistis mahasiswa dapat berperan dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Ia berharap mahasiswa hadir menjadi bagian solusi bersama pemerintah desa hingga daerah.