Anggota DPR RI Dini Rahmania: Pernikahan Dini Ancaman bagi Masa Depan Perempuan

Anggota DPR RI Dini Rahmania: Pernikahan Dini Ancaman bagi Masa Depan Perempuan

MAKLUMAT — Anggota DPR RI Komisi VIII Dini Rahmania menegaskan bahwa pernikahan dini merupakan persoalan serius yang berdampak langsung pada masa depan perempuan dan kualitas keluarga. Penegasan itu disampaikan saat sosialisasi implementasi Program BRUS dan BRUN di Rumah Makan Kebon Pring, Dringu, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Senin (15/12/2025).

Dini menilai pernikahan di usia anak masih menjadi persoalan sosial yang membutuhkan perhatian serius. Praktik tersebut, kata dia, berdampak pada kesehatan reproduksi perempuan, keberlanjutan pendidikan, kesiapan mental, serta kualitas kehidupan keluarga di masa depan.

Menurut Dini, perempuan memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan sosial jika memperoleh ruang dan kesempatan yang setara. Karena itu, ia mendorong perempuan muda untuk berani bermimpi, melanjutkan pendidikan, dan mengembangkan kapasitas diri.

“Perempuan berhak atas masa depan yang lebih baik. Pendidikan menjadi jalan utama untuk membangun perempuan yang berdaya, mandiri, dan tangguh menghadapi tantangan zaman,” ujar politisi partai Nasdem tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri Nasyiatul Aisyiyah Kabupaten Probolinggo yang dikenal aktif dalam advokasi perlindungan perempuan dan anak. Kehadiran organisasi tersebut dinilai memperkuat kolaborasi pencegahan pernikahan dini serta peningkatan kesadaran di tingkat masyarakat.

Sebagai anggota Komisi VIII DPR RI yang membidangi urusan sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak, Dini berharap Program BRUS dan BRUN tidak berhenti pada sosialisasi, tetapi berlanjut pada implementasi berkelanjutan melalui kerja sama dengan organisasi perempuan, tokoh masyarakat, dan pemangku kepentingan daerah.

Baca Juga  Hamas Terima Proposal Damai Trump, Muhammadiyah Jatim Dukung Upaya Akhiri Perang Gaza

Ia juga berharap program ini dapat mendorong peningkatan kualitas pendidikan perempuan di Kabupaten Probolinggo seiring tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang peran strategis perempuan dalam keluarga dan lingkungan sosial.

“Program BRUS dan BRUN diharapkan menjadi langkah konkret menekan angka pernikahan dini serta memperkuat ketahanan sosial masyarakat,” tandasnya.

Program BRUS dan BRUN sendiri merupakan program yang dirancang untuk memperkuat ketahanan sosial keluarga melalui peningkatan literasi, pendampingan, dan pemberdayaan perempuan serta anak.

Program ini menekankan pentingnya kesiapan usia, mental, dan ekonomi sebelum membangun rumah tangga, sekaligus mendorong partisipasi aktif perempuan dalam pendidikan dan kehidupan sosial.

*) Penulis: Aprilia Kholifatul Nisya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *