Kemendikdasmen Kirim Tenda Darurat, Sekolah di Sumatera Barat Kembali Berdenyut

Kemendikdasmen Kirim Tenda Darurat, Sekolah di Sumatera Barat Kembali Berdenyut

MAKLUMAT — Banjir bandang merusak ruang kelas, tetapi Kemendikdasmen terus berupaya agar denyut pendidikan di Sumatera Barat tetap menyala dengan mengirim tenda darurat dan bantuan agar anak-anak terus belajar.

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menegaskan komitmen tersebut melalui peninjauan langsung ke sejumlah sekolah terdampak banjir pada 24–25 Desember 2025. Staf Khusus Mendikdasmen Bidang Manajemen dan Kelembagaan Didik Suhardi memimpin kunjungan ke beberapa satuan pendidikan yang mengalami kerusakan berat.

Didik menyampaikan, Kemendikdasmen telah bergerak sejak empat pekan terakhir untuk memulihkan layanan pendidikan. Kementerian menyalurkan bantuan secara bertahap dengan menyesuaikan kondisi sekolah dan jumlah peserta didik terdampak.

“Kami tidak ingin proses belajar terhenti. Karena itu, kami mengirim school kit, alat tulis sekolah, bingkisan makanan dan minuman sehat, hingga tenda untuk ruang kelas darurat,” kata Didik, Kamis (25/12).

Kemendikdasmen juga memberikan voucher uang tunai untuk membantu sekolah membersihkan sisa material banjir. Didik menegaskan, kementerian menyiapkan bantuan lanjutan berupa bahan ajar, buku, kursi, dan sarana pendukung pembelajaran untuk menyambut semester genap yang dimulai Januari mendatang.

“Kami hadir untuk memastikan sekolah bisa kembali berfungsi dan anak-anak tetap mendapatkan hak belajarnya,” ujarnya.

Untuk sekolah yang rusak berat dan berada di wilayah rawan bencana, Kemendikdasmen mendorong langkah relokasi ke lokasi yang lebih aman. Didik menyebut Madrasah Tsanawiyah di Kabupaten Solok sebagai salah satu satuan pendidikan yang membutuhkan relokasi karena mengalami kerusakan total.

Baca Juga  Prof Haedar Nashir Tegaskan Komitmen Muhammadiyah Dukung Indonesia Emas 2045

“Kami berharap dukungan para donatur, khususnya terkait penyediaan lahan. Sementara itu, sekolah-sekolah di bawah naungan Kemendikdasmen tetap kami dukung agar pembelajaran berjalan,” jelasnya.

Sebagai solusi darurat, Kemendikdasmen menyiapkan sedikitnya tiga unit tenda pembelajaran yang segera dikirim ke titik terdampak. Didik memastikan tenda tersebut akan tiba dalam waktu dekat agar anak-anak dapat kembali belajar.

Ia menambahkan, langkah pemulihan tidak hanya dilakukan di Sumatera Barat. Dalam sepekan terakhir, Kemendikdasmen juga menyalurkan sekitar 105 tenda darurat ke wilayah terdampak bencana lain, seperti Sumatera Utara dan Aceh. Kementerian turut menyalurkan dukungan anggaran pembangunan kelas sementara melalui kerja sama dengan berbagai lembaga masyarakat.

“Target kami, pada awal semester genap nanti anak-anak sudah bisa belajar dengan aman dan nyaman, baik di sekolah yang telah dibersihkan maupun di kelas darurat,” tegas Didik.

Sementara itu, Plt Kepala SDN 05 Batang Anai Lisa Rifendi mengungkapkan kondisi sekolahnya yang rusak parah akibat banjir dan longsor pada 27 November 2025. Ia menyebut air hampir mencapai atap bangunan, sementara longsoran dari tebing belakang menghantam sekolah.

“Tujuh ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang guru, serta satu unit rumah dinas guru rusak berat. Saat ini hanya gedung perpustakaan yang tersisa, itupun dalam kondisi rusak,” ujar Lisa.

Meski berada dalam situasi darurat, pihak sekolah tetap mengupayakan kegiatan pendidikan. Sekolah memanfaatkan tenda darurat bantuan pemerintah untuk pelaksanaan ujian dan menyiapkan kelas sementara agar pembelajaran kembali berjalan pada awal semester dua.

Baca Juga  Polemik Ijazah Capres 2029: KPU Pilih Rahasiakan, Istana Tegaskan Tak Bisa Intervensi

Lisa menyampaikan apresiasi atas perhatian Kemendikdasmen. “Kami sangat bersyukur. Bantuan ini memberi harapan agar kegiatan belajar mengajar bisa segera normal kembali,” katanya.

Harapan serupa disampaikan murid kelas V SDN 1 Muara Pingai, Fatin Khaira Ummah. Ia berharap sekolahnya segera pulih. “Kami butuh perlengkapan dan alat belajar agar bisa belajar dengan nyaman seperti dulu,” ujarnya.

Langkah Kemendikdasmen tersebut menegaskan kehadiran negara di tengah bencana serta memastikan hak anak atas pendidikan tetap terpenuhi meski sekolah terdampak banjir dan longsor.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *