MAKLUMAT – Partai Demokrat Jawa Timur menegaskan kembali posisi kader sebagai ujung tombak kerja politik. Terutama di era dominasi media sosial.
Isu itu menjadi benang merah Bimbingan Teknis (Bimtek) Bakomstra dan Bappilu DPD Demokrat Jawa Timur yang digelar di Surabaya Suites Hotel, Jumat (26/12/2025).
Kegiatan ini diikuti pengurus dan kader DPD Demokrat Jatim, serta jajaran DPC, DPAC, hingga PAC se-Jawa Timur.
Ketua DPD Demokrat Jatim Emil Elestianto Dardak menegaskan, kerja politik hari ini tidak bisa dilepaskan dari media sosial. Cara publik mengonsumsi informasi telah berubah.
“Hari ini orang membaca berita lewat media sosial. Disuguhkan oleh konten media massa,” ujar Emil dalam sambutannya.
Menurut Emil, perubahan itu menuntut struktur partai bekerja lebih rapi dan terukur. Demokrat Jatim telah memotret kekuatan organisasi hingga tingkat bawah.
“Kita memotret struktur PAC dan ranting. Kita lakukan assessment melalui bimtek di berbagai kabupaten,” jelasnya.
Dari proses tersebut, kata Emil, terlihat dengan jelas peta kekuatan kader.
“Terlihat mana yang militannya kuat. Mana struktur yang masih perlu diperbaiki,” ujarnya.
Emil menegaskan, peluang kemenangan tidak datang secara instan. Partai yang menang adalah partai yang konsisten hadir di tengah masyarakat.
“Bukan datang mencari suara. Tapi jauh-jauh hari berada di masyarakat dan menjawab persoalan mereka,” tegasnya.
Bimtek ini menghadirkan Ketua Bakomstra DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra, sebagai pemateri utama. Ia menekankan pentingnya manajemen komunikasi partai di era digital.
Sementara itu, Plt Sekretaris DPD Demokrat Jatim, Mugianto, menyebut bimtek ini sebagai langkah penguatan mesin partai secara menyeluruh.
“Hari ini kita bimtek Bakomstra, Bapilu, dan direktur eksekutif. Manajemen partai harus kuat,” katanya.
Ia menegaskan, Bakomstra menjadi kunci keberhasilan partai dalam menghadapi “serangan udara” politik digital.
“Tanpa Bakomstra, kinerja politik tidak akan terlihat,” ujarnya.
Mugianto menambahkan, seluruh DPC se-Jawa Timur mendapatkan pelatihan bermedia sosial. Tujuannya agar kerja kader dan legislator dapat terbaca publik.
“Kerja ada. Tapi kalau tertinggal medsos, tidak akan terlihat,” katanya.
Selain penguatan komunikasi, Bapilu Demokrat Jatim juga mulai memanaskan mesin politik. Fokusnya pada rekrutmen calon di tingkat daerah.
“Bapilu menyiapkan calon-calon sejak dini. Bimtek digelar agar struktur bergerak lebih awal menuju Pemilu 2029,” jelas Mugianto.
Bimtek ini juga diarahkan untuk mengamplifikasi kinerja pemerintahan nasional. Mulai dari Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, hingga peran Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Menko Infrastruktur.
“Harapannya, kinerja pemerintah bisa teramplifikasi dengan baik,” ujarnya.
Di Jawa Timur, kata Mugianto, kinerja Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak harus digaungkan hingga tingkat kabupaten dan kota.
“Teman-teman di daerah punya peran penting dalam amplifikasi itu,” pungkasnya.