“Pada minggu pertama Januari, sejumlah sekolah dan madrasah yang sebelumnya terdampak sudah dapat difungsikan kembali,” kata Abdul Muhari dalam konferensi pers, Minggu (28/12/2025).
Dia mengungkapkan BNPB bersama kementerian dan pemerintah daerah terus melakukan pemulihan infrastruktur Pendidikan, agar selaras dengan dimulainya semester genap tahun ajaran baru yang umumnya berlangsung pada pekan kedua Januari.
Untuk sekolah dengan tingkat kerusakan berat, lanjut Abdul Muhari, BNPB menyiapkan tenda darurat sebagai ruang belajar sementara. Skema ini digunakan agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan sambil menunggu perbaikan bangunan sekolah selesai.
“Proses pembelajaran akan tetap berjalan menggunakan tenda-tenda sementara bagi sekolah yang masih membutuhkan penanganan lanjutan,” ujarnya.
Data Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah per 19 Desember 2025 mencatat, bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi sejak akhir November lalu telah merusak 3.274 fasilitas pendidikan dan 6.431 ruang kelas, mulai dari PAUD hingga pendidikan nonformal.
Bencana tersebut juga berdampak langsung terhadap 276.249 siswa serta 25.936 guru dan tenaga kependidikan di tiga provinsi tersebut. Pemerintah memastikan pemulihan sektor pendidikan menjadi prioritas utama pascabencana agar hak belajar anak-anak tetap terpenuhi dan aktivitas pendidikan dapat kembali normal secepat mungkin.
Sebelumnya diinformasikan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno menyebut kesiapan operasional sekolah di Sumatera Barat dan Sumatera Utara telah mendekati 90 persen, sementara di Aceh mencapai sekitar 65 persen.