“Majelis Tabligh Muhammadiyah sudah siap dengan pilot project ekonomi berbasis masjid. Bahkan, satu provinsi minimal memiliki satu model,” ujar Adi Hidayat dalam acara Evaluasi dan Refleksi Kegiatan Utusan Khusus Presiden Bidang Ekonomi dan Perbankan Tahun 2025, di Aula Utama Gedung Lemdiklat Polri, Ciputat, Tangerang Selatan, Selasa (30/12/2025).
Adi menegaskan program ini bertujuan menggeser fungsi masjid agar tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simpul penggerak ekonomi umat di tingkat akar rumput. Masjid memiliki posisi strategis karena berada paling dekat dengan masyarakat. Dengan dukungan manajemen yang tepat, masjid dapat menjadi pusat ekosistem ekonomi rakyat yang berkelanjutan.
Dia menjelaskan model ekonomi berbasis masjid ini akan melibatkan koperasi, pelaku usaha kecil, serta masyarakat sekitar. Skema tersebut diarahkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi jamaah sekaligus mendorong pemerataan kesejahteraan lokal.
Menurutnya, penguatan ekonomi berbasis komunitas menjadi elemen penting dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, terutama di tengah tantangan global dan tekanan ekonomi yang dirasakan masyarakat bawah.
“Ekonomi umat harus hidup di akar rumput. Masjid adalah simpul sosial paling kuat dan paling dekat dengan masyarakat. Karena itu, masjid sangat strategis dijadikan pusat penggerak ekonomi,” tegas Adi yang akrab disapa UAH ini.
Adi mengatakan Muhammadiyah berharap model ini dapat direplikasi secara luas setelah tahap percontohan berjalan, sehingga masjid benar-benar berperan sebagai pusat ibadah, dakwah, dan kemandirian ekonomi umat.***