Viral Video Penghuni Panti Werdha Damai Ranomuut Sebelum Hangus Terbakar

Viral Video Penghuni Panti Werdha Damai Ranomuut Sebelum Hangus Terbakar

MAKLUMAT — Sebuah video yang merekam kebersamaan hangat para penghuni Panti Werdha Damai Ranomuut, Manado, viral di media sosial usai panti tersebut dilalap api dalam kebakaran hebat pada Ahad  (28/12/2025) malam. Video yang diunggah akun Instagram @soalunsrat itu memperlihatkan momen keseharian oma dan opa sebelum tragedi yang merenggut belasan nyawa tersebut terjadi.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Soal Unsrat (@soalunsrat)

Dalam keterangan unggahan disebutkan, Panti Werdha Damai Ranomuut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan ruang hidup yang menyimpan cerita, tawa pelan, doa-doa sederhana, serta kenangan indah para lansia. Selama empat tahun terakhir, komunitas sosial @pushcharitymdo rutin datang untuk mendengar cerita dan membersamai para penghuni panti.

Disebutkan, sebanyak 35 lansia tinggal di dalam panti, sementara sekitar 110 oma dan opa di luar panti juga menggantungkan hidup dan perawatan mereka pada Panti Werdha Damai. Ikatan yang terbangun bukan hanya relasi sosial, melainkan hubungan emosional yang kuat.

Tragedi kebakaran tersebut menyebabkan 16 lansia meninggal dunia. Hingga Selasa (30/12/2025), Tim Disaster Victim Identification (DVI) Bid Dokkes Polda Sulawesi Utara telah berhasil mengidentifikasi empat korban meninggal dunia.

Identifikasi disampaikan dalam konferensi pers di RS Bhayangkara Tingkat III Manado yang dipimpin Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Alamsyah P. Hasibuan, didampingi Kabid Dokkes AKBP dr. Tasrif serta Kepala RS Bhayangkara.

Baca Juga  MTK Aisyiyah Jatim Pecah Telur, Kisah Ta'aruf Tofan dan Ismi Berbuah Pernikahan

“Pada hari ini, Selasa 30 Desember 2025, Tim DVI Polda Sulut berhasil melaksanakan identifikasi terhadap empat kantong jenazah,” ujar AKBP dr. Tasrif.

Empat korban yang telah teridentifikasi yakni:

  • Herry Lombogia (70), laki-laki, warga Kelurahan Winangun Lingkungan I, Kecamatan Malalayang. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/01/XII/2025/RSB melalui pemeriksaan medis dan properti.

  • Jansen H. Maringka (65), laki-laki, warga Kelurahan Ranotana Lingkungan III, Kecamatan Sario. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/09/XII/2025/RSB melalui pemeriksaan medis.

  • Olly Clara Kemur (85), perempuan, warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan VII, Kecamatan Paal Dua. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/16/XII/2025/RSB melalui pemeriksaan medis dan properti.

  • Merry Bermuli Dengah (83), perempuan, warga Kelurahan Ranomuut Lingkungan VII, Kecamatan Paal Dua. Teridentifikasi dari kantong jenazah PM/04/XII/2025/RSB.

“Untuk 12 jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi. Sesuai SOP, proses ini membutuhkan waktu kurang lebih dua minggu. Kami mohon keluarga korban dapat memaklumi,” jelas AKBP dr. Tasrif.

Keempat jenazah yang telah teridentifikasi telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Sementara itu, sembilan lansia korban selamat masih menjalani perawatan medis di RSUD Manado, Jalan Tololiu Supit, Kecamatan Wanea. Para korban sempat dirawat di ruang IGD sebelum dipindahkan ke ruang rawat inap lantai enam. Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang turut meninjau langsung kondisi para korban.

Kepala Panti Werdha Damai Manado, Olva Sumual, mengatakan pihaknya tengah mengupayakan tempat penampungan sementara bagi para penghuni panti yang selamat, khususnya delapan lansia yang tidak memiliki keluarga.

Baca Juga  Tren Anak Muda Doyan Ngopi, Ini Saran Deputi Kemenko PMK

“Kami sudah mengajukan permohonan bantuan kepada Wakil Wali Kota Manado agar para lansia yang selamat bisa ditampung sementara setelah keluar dari rumah sakit,” ujarnya.

Di sisi lain, aparat kepolisian masih menyelidiki penyebab kebakaran. Tim Inafis dan Bidlabfor Polda Sulut telah melakukan olah tempat kejadian perkara serta memeriksa sejumlah saksi.

“Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan penyidikan,” kata Kombes Pol Alamsyah Hasibuan.

Tragedi kebakaran Panti Werdha Damai Ranomuut ini mendapat perhatian nasional. Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB, Maman Imanul Haq, menyebut peristiwa tersebut sebagai tragedi kemanusiaan dan mendesak evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan panti jompo.

“Kelompok lansia adalah kelompok paling rentan. Negara harus hadir sejak pencegahan, bukan setelah tragedi terjadi,” tegasnya.

Video yang viral di media sosial kini menjadi saksi bisu kebersamaan terakhir para oma dan opa sebelum bangunan panti hangus terbakar, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, relawan, dan masyarakat luas.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *