Perjalanan dan Perjuangan Murid SMAMDA Sidoarjo M Khisnullah Al Tsani: Tembus Timnas dan Juara ASEAN Futsal U16

Perjalanan dan Perjuangan Murid SMAMDA Sidoarjo M Khisnullah Al Tsani: Tembus Timnas dan Juara ASEAN Futsal U16

MAKLUMAT — Murid SMA Muhammadiyah 2 (SMAMDA) Sidoarjo, Mukhammad Khisnullah Al Tsani, bersama Timnas Futsal Indonesia U16 berhasil menjuarai ajang Piala AFF Futsal U16 alias ASEAN U16 Boys Futsal Championship 2025 yang digelar di Thailand.

Khisnu, panggilan akrab Khisnullah, merupakan satu-satunya pemain dari Kabupaten Sidoarjo yang berhasil menembus skuad Timnas Futsal Indonesia U16 untuk berlaga di ajang junior bergengsi di tingkat ASEAN (Asia Tenggara) itu.

Keberhasilan Khisnullah bersama Timnas Futsal Indonesia U16 menjuarai ASEAN U16 Boys Futsal Championship 2025 tidak hanya melengkapi prestasi Timnas Futsal Indonesia senior yang sebelumnya berhasil meraih medali emas SEA Games 2025 di Thailand, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi SMAMDA Sidoarjo dan Kabupaten Sidoarjo.

Capaian Timnas Futsal Indonesia U16 tersebut sekaligus menjadi kado akhir tahun 2025 dan menyambut tahun baru 2026 yang membahagiakan bagi masyarakat Indonesia.

Perjalanan Panjang dan Buah Konsistensi

Khisnullah merupakan anak kedua dari pasangan Teguh Santoso dan Wiwik Septika Mujianah. Sejak kecil, ia sudah tampak berbakat dan memang menaruh minat tinggi pada olahraga olah bola itu, meskipun berawal dari sepak bola lapangan besar.

Sang Ayah, Teguh Santoso, mengungkapkan bahwa Khisnullah sudah mengikuti Sekolah Sepak Bola (SSB) sejak masih duduk di kelas 3 Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Pucang, Sidoarjo.

“Main bolanya itu sejak SD kelas 3 sudah ikut SSB. Kalau futsal mulai ikut itu sejak di SMP, Khisnu pernah ikut (kompetisi) futsal antar SMP,” ujar Teguh kepada Maklumat.id, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga  Resmikan Smamda Dormitory, Mendikdasmen: Membangun Karakter dan Kemandirian Sekolah

“Sebelum ke futsal, anak saya ikut sepak bola di EPA (Elite Pro Academy) dan Suratin,” sambungnya.

Ketekunan dan konsistensi Khisnullah itulah yang kemudian mulai menemukan jalan terang. Laki-laki kelahiran 23 Agustus 2009 itu, secara resmi terjun ke futsal pada Oktober 2025 bersama klub Spin One Sidoarjo, ketika mengikuti kompetisi Asosiasi Akademi Futsal Indonesia (AAFI) U16 Sidoarjo.

Khisnullah bersama Spin One berhasil menjuarai kompetisi tersebut dan melaju ke tingkat Provinsi Jawa Timur, di mana ia bersama klubnya berhasil keluar sebagai juara. Bahkan, Khisnullah menjadi pencetak gol terbanyak alias top scorer di ajang tersebut.

Khisnullah bersama Spin One pun melaju mewakili Jawa Timur di kompetisi tingkat nasional, di mana mereka berhasil melaju hingga ke fase 16 besar.

“Dari kompetisi AAFI U16 Sidoarjo itu jadi Juara 1 dan mewakili AAFI tingkat Jawa Timur di Tulungagung, di sana klub futsal Khisnu menjadi juara tingkat Jawa Timur dan Khisnu jadi top scorer 8 gol,” kisah Teguh.

Kiprah ciamik di kompetisi itulah yang rupanya membuat nama murid kelas XI-12 SMAMDA Sidoarjo itu masuk radar pelatih Timnas Futsal Indonesia U16, Reka Cahya Punthoadi.

Teguh menceritakan perjuangan sang anak yang begitu gigih dan bersemangat mengikuti seleksi pemain Timnas Futsal Indonesia U16.

“Dari perjuangan seleksi Timnas dipanggil 24 pemain, dari Jawa Timur 2 anak U16. Alhamdulillah selama 20 hari di Jakarta seleksi Timnas, alhamdulillah Khisnu masuk skuad 14 pemain yang dibawa ke Thailand, dan alhamdulillah berhasil menjadi juara,” ucapnya.

Baca Juga  Mengenang Ramanda Yusman, Simak Sekilas Sosok dan Kiprahnya yang Penuh Dedikasi

Terus Mengasah Diri

Lebih lanjut, Teguh berharap pencapaian di ajang ASEAN U16 Boys Futsal Championship 2025 itu tak membuat Khisnullah berpuas diri. Sebaliknya, ia berharap prestasi tersebut dapat menjadi pelecut semangat dan motivasi untuk lebih giat berlatih.

Menurutnya, perjalanan Khisnullah masih sangat panjang. Sebab itu, ia mendorong agar sang anak terus mengasah diri, memperbaiki dan meningkatkan berbagai aspek dalam permainannya.

“Terus berlatih, jangan mudah berpuas diri, berlatih dan terus berlatih, terus mengasah diri, aspek-aspek yang dirasa masih kurang harus dievaluasi dan diperbaiki, ditingkatkan terus kualitas permainannya, sehingga semakin matang dan mampu mencapai level yang lebih tinggi,” pungkas Teguh.

*) Penulis: Ubay NA

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *