23.1 C
Malang
Jumat, November 22, 2024
KilasRespon Aisyiyah Akan Tingginya Kasus KDRT, Gulirkan 5 Pilar Pembinanan Keluarga Sakinah

Respon Aisyiyah Akan Tingginya Kasus KDRT, Gulirkan 5 Pilar Pembinanan Keluarga Sakinah

Sekretaris PP Aisyiyah Diyah Puspitarini

KEMENTRIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mencatat pada tahun 2021 ada 8.803 kasus kekerasan terhadap perempuan dengan jumlah 8.912 korban. Kasus kekerasan paling banyak dialami adalah kekerasan fisik dan psikis. Di mana, sebagian besar kasus terjadi di rumah tangga atau kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

Merespon tingginya angka kasus kekerasan yang dialami perempuan dan anak, Sekretaris Pimpinan Pusat Aisyiyah Diyah Puspitarini mengatakan, butuh penguatan keluarga untuk membantu mencegah terjadinya kasus kekerasan terhadap perempuan. Selain itu, PP Aisyiyah telah menyusun program Penguatan Ketahanan Keluarga berbasis Keluarga Sakinah, yakni dengan Gerakan Qoryah Toyyibah.

“Program ini tidak hanya menyelesaikan masalah pada keluarga, namun juga aspek-aspek yang terjadi pada masyarakat, sehingga diharapkan masyarakatnya dapat berdaya,” tuturnya dalam Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Univesitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (16/3/2024).

Diyah menjelaskan, Gerakan Qoryah Toyyibah memiliki lima pilar pembinaan Keluarga Sakinah, yaitu meliputi pembinaan spiritual, pembinaan pendidikan, pembinaan ekonomi, pembinaan kesehatan dan pengelolaan lingkungan, serta pembinaan sosial. “Karena prinsipnya keluarga adalah rumah utama dalam membangun peradaban,” jelas.

Selain dalam menguatkan keluarga, kata Diyah, Aisyiyah melalui program BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah) juga berkomitmen untuk meningkatkan ekonomi perempuan Indonesia.

“Sebagai gerakan pemberdayaan ekonomi umat, BUEKA dimaksudkan untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan melalui pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM),” jelasnya.

Secara konsep, lanjut dia, pemberdayaan BUEKA berbasis komunitas. Yakni, ‘Aisyiyah di setiap daerah atau kampung-kampung memberikan pendampingan kepada ibu-ibu di tempat itu untuk memaksimalkan potensi yang mereka punya.

“Dalam usaha itu, ‘Aisyiyah mendampingi mereka untuk menumbuhkan wawasan, kreativitas, problem solving, dan inovasi yang semuanya menghasilkan produk yang bersifat ekonomis. ‘Aisyiyah juga memandu mereka memahami peta ekonomi dari hulu ke hilir serta memfasilitasi permodalan dari Koperasi ‘Aisyiyah,” tengasnya.

Sumber: Muhammadiyah.or.id

Editor: Aan Hariyanto

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer