MANTAN Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin mengecam keras aksi teror di gedung konser Crocus City Concert Hall, dekat Moskow, Russia, Jum’at (22/3/2024) lalu. Aksi brutal tersebut diketahui telah menewaskan lebih dari 133 orang dan melukai 187 orang lainnya.
Menurut Din, aksi teror tersebut tidak terkait dengan agama manapun. Sebab, aksi teror itu adalah tindakan biadab yang tidak dilakukan oleh orang yang berperiketuhanan dan berperikemanusiaan.
“Jika ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab dan menyebut diri dari kalangan Islamic States, klaim itu bersifat disinformasia atau penyesatan informasi,” katanya dalam keterangan tertulis seperti yang dikutip dari Antara, Senin (25/3/2024).
Pria yang juga anggota Grup Visi Strategis Russia-Dunia Islam itu mengatakan, sulit dipahami kalau ada kelompok Islam yang mengancam Russia. Sebab, hubungan Federasi Russia dengan Dunia Islam sangat baik, dan Presiden Putin sangat bersimpati kepada Islam dan umat Islam.
“Federasi Russia merupakan pengamat (observer) Organisasi Kerja sama Islam (OKI) dan memiliki Kedutaan Besar untuk OKI di Jeddah, Saudi Arabia,” tegas Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta itu
Din mengungkapkan, hubungan antara Russia dengan Dunia Islam sedang mesra, dan Islam berkembang pesat di Russia. Hubungan antara umat Islam dengan pemeluk Kristen Ortodoks Russia juga sangat baik.
“Saya pernah mengikuti pertemuan antara sejumlah tokoh dari Dunia Islam bersama dengan Patriach (Petinggi) Gereja Ortodoks Russia di Kazan. Pertemuan dalam suasana akrab,” terang Din.
Ia pun menyangsikan, jika ada kelompok yang mengaku Islam sebagai pelaku aksi teror tersebut, sebagaimana yang diberitakan media massa asing. “Sangat tidak masuk akal. Jika ISIS, bukankah kelompok itu sudah menghilang, dan bukankah kelompok itu disebut-sebut didukung oleh Amerika Serikat seperti mengemuka pada debat Calon Presiden AS dulu,” tandasnya.
Editor: Aan Hariyanto