MENTERI Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut Muhammadiyah sebagai bapak kandung Republik Indonesia. Hal itu lantaran peran besar dari Persyarikatan Muhammadiyah untuk bangsa Indonesia.
Zulhas menuturkan, peran tokoh-tokoh Muhammadiyah untuk kemerdekaan Indonesia begitu luar biasa. Salah satunya adalah tokoh-tokoh Muhammadiyah berperan dalam perumusan Pancasila.
Tak hanya itu, meski mencerdaskan dan memakmurkan bangsa dalam amanat konstitusi adalah tugas Negara Republik Indonesia, akan tetapi kehadiran Muhammadiyah meringankan amanat tersebut dengan berbagai gerakan pendidikan yang dilakukannya.
“Muhammadiyah ini membantu negara, untuk mencerdaskan dan memakmurkan, oleh karena itu wajib bagi kita semua untuk mendukung dan mensukseskan sekolah-sekolah, pendidikan dan ormas Muhammadiyah,” kata Zulhas di Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), Senin (24/6/2024).
Zulhas kemudian menjelaskan peta perdagangan global. Saat ini, ungkapnya, pengkaplingan Blok Timur dan Barat begitu terasa. Sehingga barang dagang menjadi eksklusif dan jika pun dapat menembus blok, maka pajaknya tinggi.
“Selain itu juga ada tren perdagangan friendshoring atau melakukan transaksi perdagangan hanya dengan negara-negara sahabat, jika ada negara di luar pertemanan maka tidak akan terjadi perdagangan,” paparnya.
Menurut dia, peta perdagangan global saat ini juga menghambat pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan berbagai macam peraturan yang seakan ‘mengganjal’ produk asal Indonesia untuk bersaing di luar negeri.
Maka dari itu, Zulhas memandang, perubahan peta perdagangan global tidak bisa dilepaskan dari konflik yang terjadi di Timur Tengah, termasuk yang terjadi di Gaza, Palestina, dan Rusia dengan Ukraina.
“Tapi kita syukuri ekonomi kita masih ok, inflasi kita tidak sampai 3 persen, hanya 2,81 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi kita 5,11 persen,” ungkap Ketua Umum PAN tersebut.
Zulhas memastikan, di tengah tren blok dan frienshoring perdagangan global, posisi Indonesia relatif lebih aman. Sebab masih bisa membaur dengan Blok Barat maupun Timur, dan berteman dengan pihak manapun.
“Supaya pertumbuhan ekonomi Indonesia terus naik, supaya lintas organisasi keagamaan sosial kemasyarakatan seperti Muhammadiyah dan lain sebagainya untuk saling berkolaborasi,” ungkapnya.
Ia pun berharap dukungan dari seluruh pihak dalam memajukan ekonomi Indonesia. Sehingga akan berdampak baik pada Indonesia 2045, dan menjalankan amanat konstitusi sebagaimana cita-cita tokoh peletak dasar negara Indonesia.
Seusai menyampaikan pidato, Zulhas kemudian menutup dengan penyerahan secara simbolis wakaf untuk Gedung Tajdid Center UMRI. Wakaf gedung tersebut oleh Zulhas di atas namakan Ibunda Tercinta Siti Zainab.
Sumber: Muhammadiyah.or.id
Editor: Aan Hariyanto