KETUA Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Anwar Abbas menyebut pentingnya intervensi organisatoris dalam mengembangkan dan menumbuhkan Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) di bawah naungan Persyarikatan.
Hal itu disampaikan Buya Anwar, sapaan karib Anwar Abbas, ketika memberi sambutan dan arahan dalam Bincang Bisnis Lembaga Pengembang (LP) UMKM Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur di Hotel Rayz Malang, Sabtu (29/6/2024).
Menurut Buya Anwar, Persyarikatan Muhammadiyah di setiap level pimpinan masing-masing harus berani melakukan intervensi di internalnya. Hal itu dilakukan untuk memberi peluang pasar bagi produk UMKM milik Persyarikatan.
“Organisasi dalam level tingkatan masing-masing harus berani melakukan intervensi di internalnya, yakni untuk memberi peluang agar produk produksi UMKM Muhammadiyah bisa laku terjual,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mencontohkan misalnya, PP Muhammadiyah membuat pabrik infus, maka semua rumah sakit Muhammadiyah wajib menggunakan produk infus tersebut.
“Kalau tidak direkturnya pantas diganti. Hal tersebut adalah lumrah bahkan penting untuk dilakukan dan diterapkan Muhammadiyah di setiap level pimpinan, mulai dari Pusat, Wilayah, Daerah, hingga ke Cabang maupun Ranting,” tuturnya.
Buya Anwar berharap dengan intervensi organisasi itu UMKM di bawah naungan Muhammadiyah akan lebih cepat berkembang dan tumbuh sehat ke depannya. “Inilah salah satu bentuk intervensi Pimpinan kepada amal usaha Muhammadiyah dalam rangka untuk mencintai dan menggunakan produk yang diproduksi oleh Muhammadiyah,” tegasnya.
Sementara, Ketua LP UMKM PWM Jatim, Imam Sugiri menyampaikan meskipun lembaga yang dipimpinnya itu tergolong sebagai lembaga baru, namun sudah melakukan beberapa terobosan program kerja (proker). Salah satu di antaranya adalah membuat toko retail dengan brand ‘Log.id’. Sampai saat ini, sudah berdiri 5 toko dari target minimal 10 gerai di tahun 2024.
“Selanjutnya juga kami memgembangkan program e-commerce berbasis website, sebagai wadah digital data base produk pelaku UMKM di Jawa Timur, (juga) sebagai platform untuk penjualan online,” terangnya.
Lebih lanjut, sosok yang dikenal sebagai pengusaha kontruksi itu menegaskan komitmennya dalam menggeliatkan iklim usaha melalui UMKM di tubuh Persyarikatan. Salah satu buktinya berupa pengembangan produk sepatu bermerek ‘MDS’ yang sudah laku di pasaran.
“Kami serius mengemban amanah ini, terbukti saat ini kami memiliki produk sepatu dengan brand MDS yang akan kami pasarkan baik di lingkungan Persyarikatan maupun di pasar eksternal, di mana semua unit-unit usaha tersebut dikelola secara profesional di bawah Perseoran Terbatas (PT) LP UMKM,” tegasnya.
Sebagai informasi, Bincang Bisnis LP UMKM PWM Jatim bersama Buya Anwar Abbas dilakukan dalam rangka membangun dialog terkait potret perkembangan kinerja LP UMKM di Jawa Timur sekaligus melakukan updating (pembaruan dan persiapan) untuk melaksanakan program kerja selanjutnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan LP UMKM se-Jawa Timur itu diharapkan mampu memformulasikan desain pengembangan UMKM ke depan, khususnya bagi warga Muhammadiyah secara terstruktur dan aplikatif. Serta mampu mendeteksi jumlah pelaku UMKM beserta produk-produk unggulannya.
Reporter: Zaenudin
Editor: Ubay NA