28.6 C
Malang
Minggu, November 24, 2024
KilasOptimisme Anies yang Terancam Ditinggal PKS, Aspirasi Rakyat Harus Dijaga

Optimisme Anies yang Terancam Ditinggal PKS, Aspirasi Rakyat Harus Dijaga

Anies Baswedan
Anies Baswedan

MANTAN Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi respon tentang dirinya yang terancam ditinggalkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di pemilihan gubernur dan wakil gubernur (Pilgub) Jakarta. Hal itu lantaran pasangan Anies-Sohibul Iman (AMAN) yang telah dideklarasikan PKS tak kunjung dapat persetujuan dari partai politik (parpol) lain yang juga mengusung Anies.

Kendati begitu, Anies mengaku optimis bakal tetap bisa melaju dalam kontestasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Kendati PKS tengah membuka opsi untuk bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus. Ia pun bicara tentang aspirasi rakyat yang harus selalu dijaga.

“Tapi Alhamdulillah, kami percaya bahwa aspirasi rakyat Jakarta akan terus dijaga. Karena semua partai mendapatkan kursi itu aspirasi dari rakyat dan aspirasi rakyat Jakarta sejauh ini kalau kita perhatikan, DPW-DPW partai di Jakarta sudah mengusulkan nama. Nah nama-nama itu adalah cerminan dari aspirasi warga,” kata Anies di Akademi Bela Negara Partai NasDem, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024).

Anies juga percaya pihak yang mendapatkan aspirasi dari warga akan menjaga amanah itu dengan baik. Sehingga fokusnya untuk saat ini, yakni membawa Jakarta ke kota yang lebih maju dan mensejahterakan rakyat.

“Jadi saya percaya bahwa semua yang sudah mendapatkan amanah dari rakyat Jakarta akan menjaga amanat ini dengan baik. Dan bagi saya sendiri ini adalah tentang Jakarta, kita ingin Jakarta lebih modern, kita ingin Jakarta lebih maju, kita ingin Jakarta menjadi kota global, dan kota yang mengayomi semua,” tutur Anies.

“Dan itulah yang menjadi fokus kami selama ini dan kami percaya semua partai juga menginginkan agar Jakarta menjadi maju dan berkembang, kita fokusnya ke situ,” tambahnya.

Anies kemudian mengomentari soal wacana KIM Plus yang belakangan berkembang. Dirinya menyatajan percaya bahwa partai-partai akan mengikuti aspirasi para pemilih. “Tentu kalau bicara tentang komentar-komentar itu bisa macam-macam, tapi keputusan-keputusan partai kan masih sama semua. Jadi kita hormati dan saya percaya partai-partai ini akan mengikuti apa yang menjadi aspirasi pemilihnya. Pemilunya belum enam bulan dan kursi-kursi itu juga didapat dari aspirasi warga,” tambahnya.

Diketahui, PKS sebelumnya telah memberi tenggat waktu untuk Anis mendeklarasikan AMAN paling lambat pada 4 Agustus 2024. Setelah tenggat telah habis, PKS kemudian membuka peluang meninggalkan Anies dengan kemungkinan bergabung ke KIM yang memiliki calon Tunggal, yakni mendukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta.

“Namun karena batas waktu 4 Agustus tersebut sudah terlewati, maka PKS mulai membuka komunikasi dengan semua pihak agar ada kepastian bahwa kami bisa ikut berkontestasi di Pilkada,” kata Jubir PKS Muhammad Kholid dalam keterangannya, Rabu (7/8/2024).

“Sebenarnya, tenggat waktu 40 hari yakni sejak 25 Juni deklarasi pasangan AMAN adalah waktu yang seharusnya cukup bagi Mas Anies untuk sama sama mengusahakan agar tiket ini berlayar,” lanjut Kholid.

“Salah satu opsi komunikasi tersebut adalah juga membangun komunikasi politik dengan KIM dimana RK sebagai calon definitif mereka saat ini. Opsi ini sedang dikaji dan dibahas oleh DPP PKS,” kata Kholid.

“Hingga saat ini masih ada dua opsi yang tersedia. Opsi pertama dan menjadi prioritas kami adalah memastikan pasangan AMAN berlayar. Opsi kedua, membuka opsi lain jika pasangan AMAN tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi,” imbuh Kholid.

Namun, PKS memberikan isyarat kadernya harus maju dalam Pilgub Jakarta jika gabung ke KIM. “Di kedua opsi di atas, PKS mensyaratkan agar kadernya harus ikut berlaga entah sebagai cagub atau cawagub. Insyaallah,” ucapnya.

Reporter: Ubay NA

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer