19.6 C
Malang
Jumat, September 20, 2024
KilasPeneliti BRIN Sebut Kecenderungan KIM Plus Bakal Terwujud di Pilkada Jakarta 2024

Peneliti BRIN Sebut Kecenderungan KIM Plus Bakal Terwujud di Pilkada Jakarta 2024

Prof R. Siti Zuhro

PENELITI utama politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro angkat bicara soal kemungkinan terwujudnya Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang.

Menurut Zuhro, hal itu bisa terlihat dari bagaimana sikap NasDem, PKB maupun PKS yang telah memberikan sinyal-sinyal bakal bergabung dalam koalisi pemerintahan mendatang.

Termasuk sinyal-sinyal yang seolah mengisyaratkan macetnya komunikasi para pendukung Anies Baswedan itu, sehingga sampai saat ini Eks Gubernur Jakarta 2017-2022 itu belum mendapatkan tiket untuk Kembali melaju dalam Pilkada Jakarta 2024.

Dia menilai, jika hal tersebut betul-betul terjadi, maka ketiga parpol tersebut otomatis akan menjalin koalisi bersama KIM dengan membentuk KIM Plus, khususnya pada konteks Pilkada Jakarta 2024.

“Tampaknya kecenderungannya semakin mengerucut akan ada koalisi besar yang paralel antara yang dibangun di nasional dan yang di Jakarta,” katanya dikutip dari siaran live Kompas Petang di Kompas TV, Jumat (9/8/2024) malam.

“Ini yang menunjukkan upaya selama ini semakin mengerucut, tidak hanya KIM, tetapi juga akan menarik beberapa partai di luar KIM, yaitu Nasdem, PKB, PKS,” sambung Zuhro.

Lebih lanjut, perempuan yang juga Dewan Pakar Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) PP Muhammadiyah itu berpendapat, potensi merapatnya NasDem, PKB maupun PKS dalam KIM Plus semakin menguat dibuktikan dengan pernyataan-pernyataan para elit partainya belakangan ini.

Seperti pernyataan para petinggi PKS, hingga pertemuan Ketum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Ketum Gerindra yang juga Presiden terpilih dalam Pilpres 2024 Prabowo Subianto. Dan itu, kata dia, berpotensi memunculkan adanya kotak kosong dalam Pilkada Jakarta 2024.

Meski begitu, Zuhro menyebut masih berharap dengan positioning PDIP, yang menurutnya masih berupaya keras agar Pilkada Jakarta tidak memunculkan kotak kosong. Sebab, kata dia, bumbung kosong dalam kontestasi akan menjadi preseden buruk demokrasi, apalagi jika itu terjadi di Jakarta.

“PDIP kelihatannya masih memastikan tidak akan ada calon kotak kosong, sehingga Jakarta tidak menjadi satu percontohan yang tentu secara demokrasi buruk sekali, kalau sampai yang muncul hanya satu pasangan calon,” tegasnya.

Zuhro berpendapat, nasib Anies Baswedan kini tengah berada di ujung tanduk dan berpotensi gagal melaju di Pilkada Jakarta 2024. Meskipun PKS, PKB, dan NasDem sebelumnya telah memberikan dukungan, tapi rupanya komunikasi politik berjalan cukup alot.

“(Jika) Anies tidak bisa dicalonkan oleh tiga partai politik yang tadinya akan mencalonkan (PKS, PKB, NasDem). Ini (Anies) akan ke mana? Seandainya ke PDI Perjuangan, sementara PDI Perjuangan baru 15 kursi, (lalu) dengan siapa (berkoalisi),” selorohnya.

Untuk diketahui, PKS sebagai parpol pemenang Pileg Provinsi Jakarta dengan 18 kursi DPRD Provinsi Jakarta telah mendeklarasikan mengusung duet Anies-Sohibul Iman (AMAN) dalam Pilkada Jakarta 2024.

Namun, duet tersebut masih perlu tambahan 4 kursi untuk bisa betul-betul melaju sebagai paslon Pilkada Jakarta 2024. Selain itu, PKS menegaskan telah memberikan tenggat waktu hingga 4 Agustus 2024 bagi Anies untuk mencari tambahan kursi, namun urung terwujud.

Sementara itu, NasDem juga telah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai cagub Jakarta 2024. Namun, belum ada keputusan resmi apakah parpol besutan Surya Paloh itu mengamini duet AMAN atau tidak. Hal ini memunculkan spekulasi bahwa NasDem enggan menerima Sohibul Iman sebagai cawagub, yang merupakan Wakil Ketua Majelis Syuro PKS.

Di sisi lain, PKB juga sempat menyebut mendukung Anies sebagai bakal cagub dalam Pilkada Jakarta 2024, bahkan DPW PKB Jakarta telah mendeklarasikan dukungannya. Namun DPP PKB tak kunjung memberikan surat rekomendasi kepada Anies.

Disinyalir, PKB juga enggan menerima sosok Sohibul Iman sebagai pendamping Anies. Waketum PKB Jazilul Fawaid sempat berkelakar bahkan figur-figur sekaliber Sohibul Iman banyak dimiliki oleh PKB.

Sedangkan parpol-parpol KIM sendiri, disebut-sebut telah bersepakat untuk mengusung Eks Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) sebagai bakal cagub dalam Pilkada Jakarta 2024.

Reporter: Ubay NA 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer