Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti mengapresiasi respon cepat Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) yang kembali memerbolehkan anggota Paskibra putri 2024 untuk mengenakan jilbabnya.
Kebijakan tersebut diambil usai BPIP mendapat kritik dan sorotan tajam dari berbagai kalangan serta publik secara umum akibat larangan penggunaan jilbab ketika pengukuhan para anggota Paskibra putri 2024.
“Kami mengapresiasi kebijakan BPIP yang mendengar aspirasi masyarakat dan mengizinkan anggota Paskibraka putri mengenakan jilbab,” tulis Mu’ti dikutip dari unggahan di sosial media X pribadinya @abe_mukti, Kamis (15/8/2024).
Meski begitu, Mu’ti meminta BPIP harus belajar dari polemik Paskibraka ini, sehingga lebih bijaksana dalam mengambil kebijakan dan menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan kontroversi, terlebih dalam kaitannya dengan toleransi keagamaan.
Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu meminta agar BPIP sebagai institusi yang melakukan pembinaan Pancasila harus mampu menjadi teladan bagi masyarakat dalam pengamalan nilai-nilai Pancasila.
“Setelah kasus Paskibraka, Kepala BPIP hendaknya lebih bijaksana dan sensitif dalam mengambil kebijakan serta tidak membuat pernyataan kontroversial, khususnya dalam masalah agama. BPIP hendaknya menjadi teladan dalam pengamalan Pancasila,” pintanya.
Selain itu, Mu’ti berpesan kepada seluruh anggota Paskibraka 2024 yang akan bertugas dalam Upacara Peringatan HUT RI ke-79 pada 17 Agustus 2024 nanti agar melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
“Kepada para anggota Paskibraka, hendaknya melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya untuk kesuksesan upacara kemerdekaan dan kebesaran Bangsa dan Negara Indonesia,” pungkas Mu’ti.
Reporter: Ubay NA
