Koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju terbentuk, dan resmi mendeklarasikan pasangan Ridwan Kamil (RK) dan Suswono sebagai calon gubernur dan wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024, Senin (19/8/2024) sore.
Total 12 partai politik (parpol) tergabung dalam koalisi tersebut, yang semula disebut-sebut sebagai Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk mengusung duet RK-Suswono. Mereka adalah Gerindra, Golkar, PKS, NasDem, PKB, PSI, Demokrat, PAN, Perindo, Garuda, Gelora dan PPP.
Para Sekjen parpol tersebut menandatangani piagam pernyataan dukungan, yang menyatakan 12 parpol anggota siap memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dalam Pilkada Jakarta 2024.
“Pada hari ini, Senin 19 Agustus 2024, kami partai politik yang tergabung dalam koalisi Jakarta Baru untuk Jakarta Maju menyatakan mengusung Ridwan Kamil sebagai calon gubernur dan Suswono sebagai calon wakil gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah Khusus Jakarta 2024,” kata Muzani saat membacakan piagam deklarasi di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Ridwan Kamil adalah eks Gubernur Jawa Barat yang juga kader Golkar. Sedangkan Suswono adalah Ketua Majelis Pertimbangan PKS, yang juga pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2004-2009. Selain itu, Suswono juga pernah menjabat Menteri Pertanian (Mentan) RI era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Dengan dideklarasikannya duet RK-Suswono, praktis hanya menyisakan PDIP, sebagai parpol pemilik kursi DPRD Provinsi Jakarta (15 kursi) yang belum menyatakan sikap. PDIP juga tidak bisa mengusung paslon sendiri karena tidak memenuhi syarat batas minimal 22 kursi untuk Pilkada Jakarta 2024.
Di sisi lain, deklarasi tersebut menandai bergabungnya poros PKS, NasDem maupun PKB yang selama ini sering dikaitkan dengan eks Gubernur DKI Jakarta 2017-2022 Anies Baswedan. Deklarasi tersebut seolah juga mengakhiri romantisme PKS bersama Anies yang terjalin sejak Pilkada Jakarta 2017, hingga Pilpres 14 Februari 2024 lalu.
Pasalnya, sosok yang digandeng RK sebagai cawagubnya, yakni Suswono adalah salah satu petinggi PKS. Dan keputusan tersebut sejalan dengan keinginan PKS sebagai parpol pemenang Pileg Provinsi Jakarta untuk bisa mencalonkan kader internalnya di Pilkada Jakarta 2024.
