SEBAGAI warga negara, setiap individu, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama, memiliki peran penting dalam kehidupan berbangsa. Peran tersebut dapat diwujudkan sebagai penagih janji, pemenuh janji, atau penginspirasi. Dalam konteks pemerintahan republik, keberadaan oposisi sering kali kurang efektif. Sebaliknya, yang dibutuhkan adalah persatuan dan kolaborasi semua pihak, termasuk kekuatan politik dan organisasi masyarakat, untuk bersama-sama mengelola pemerintahan. Setiap pihak diharapkan menjalankan perannya secara adil di bidang yang dikuasai. Dengan semangat persatuan dan keterlibatan, tidak ada kekuatan dalam bangsa ini, baik ormas maupun kekuatan politik, yang akan ditinggalkan.
Sebagai penagih janji, peran yang dapat dijalankan adalah mengingatkan kembali komitmen dan janji yang telah diucapkan, ditulis, dan disebarluaskan, agar dapat diwujudkan. Ucapan selamat dari berbagai pihak harus dimaknai sebagai pengingat akan adanya amanat dan tanggung jawab yang harus segera ditunaikan demi mewujudkan janji-janji tersebut. Peran sebagai penagih janji bisa dilakukan melalui berbagai cara, seperti melakukan pengawasan dalam berbagai aspek. Dugaan adanya praktik ketidakadilan yang menguntungkan sebagian kelompok dan merugikan kelompok lainnya harus dihentikan dan tidak boleh terulang lagi.
Selain itu, penagih janji juga berperan dalam menuntut terbentuknya peraturan perundang-undangan yang adil bagi semua. Jika terdapat peraturan yang dianggap tidak adil, perlu dilakukan peninjauan, pengkajian ulang, dan bahkan pembatalan. Peran lain yang tak kalah penting adalah mengalokasikan anggaran secara adil dari aspek kewilayahan dan sektoral, sehingga tidak ada wilayah atau sektor tertentu yang merasa kurang mendapat perhatian.
Sebagai pemenuh janji, harapannya adalah mampu memenuhi komitmen atau janji-janji yang telah dibuat dan disebarluaskan melalui berbagai media. Pemenuhan janji ini mencakup program keberlanjutan kemajuan bangsa, peningkatan kesejahteraan warga, perluasan lapangan kerja, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan, pemenuhan kesehatan, dan perbaikan gizi. Selain itu, pemenuh janji juga dituntut untuk mengajak semua komponen bangsa bersatu pasca Pemilu Presiden, misalnya dengan saling mendukung, mencintai, dan menghormati satu sama lain.
Sebagai penginspirasi, seseorang diharapkan mampu memberikan motivasi, dorongan, dan contoh yang baik. Baik sebagai warga biasa maupun sebagai pemimpin, penting untuk meninggalkan jejak, karya, dan warisan kebaikan yang dapat menjadi inspirasi lahirnya karya-karya baru yang lebih maju. Penginspirasi adalah teladan dalam gagasan, praktik baik, nilai-nilai yang luhur, serta proses yang taat aturan. Karakteristik lain yang dimiliki oleh penginspirasi adalah kemampuan untuk menjalankan proses mencapai tujuan bersama berdasarkan ilmu pengetahuan, masukan dari para pakar, pertimbangan yang matang, serta tekad dan semangat yang tinggi.
Jika peran-peran tersebut dapat dijalankan dengan semangat kebersamaan, baik sebagai penagih janji, pemenuh janji, maupun penginspirasi, secara seimbang dan bertanggung jawab, maka setiap warga, kekuatan politik, dan ormas dapat memberikan kontribusi positif bagi terwujudnya kehidupan berbangsa yang lebih harmonis, maju, adil, dan makmur. Karena dengan dukungan, cinta, dan saling menghormati, unsur-unsur dalam bangsa ini dapat saling memperkuat satu sama lain.
Tamam Choiruddin, penulis adalah Ketua LHKP PDM Lamongan