24.2 C
Malang
Senin, November 25, 2024
KilasMuhammadiyah Sambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus: Penghormatan bagi Bangsa Indonesia

Muhammadiyah Sambut Baik Kunjungan Paus Fransiskus: Penghormatan bagi Bangsa Indonesia

Ketum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir ketika bertemu Paus Fransiskus (Foto: Muhammadiyah.or.id)
Ketum PP Muhammadiyah Prof KH Haedar Nashir ketika bertemu Paus Fransiskus (Foto: Muhammadiyah.or.id)

MAKLUMAT – Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus direncanakan melakukan kunjungan apostolik di Indonesia selama sepekan, mulai dari 3-6 September 2024. Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024). Indonesia menjadi negara pertama yang akan dikunjungi Paus Fransiskus dalam rangkaian kunjungannya di Asia.

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah dalam pernyataan resmi Nomor: 005/PER/I.0/B/2024 menyatakan menyambut baik kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia. Menurut surat tersebut kunjungan Paus Fransiskus merupakan kehormatan dan penghormatan bagi bangsa Indonesia.

“Di tengah kesibukan dan jadwal yang padat, Paus Fransiskus berkenan berkunjung ke Indonesia dengan menggunakan pesawat komersial dan menempuh perjalanan yang sangat jauh dan tidak menginap di hotel berbintang. Hal itu menunjukkan keteladanan yang dapat menjadi inspirasi penting bagi para pemimpin bangsa di tingkat nasional dan ranah global,” bunyi surat yang ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti, Sekretaris Umum, yang diterima redaksi Maklumat.ID, Selasa (3/9/2024).

Disebutkan, dalam konteks hubungan antar umat beragama, khususnya hubungan Islam dan Katolik, kunjungan Paus Fransiskus menunjukkan arti penting Indonesia dan komitmen Paus Fransiskus dalam membangun dan memperkuat hubungan Katolik dengan dunia Islam. Sebab, bersama dengan Grand Syeikh al-Azhar, Ahmad el-Thayeb, Paus Fransiskus menandatangani Dokumen Abu Dhabi tentang Human Fraternity.

“Dokumen Abu Dhabi merupakan dokumen yang menunjukkan kesamaan spirit ajaran dan komitmen Islam dan Katolik dalam membangun harkat dan martabat kemanusiaan serta kerjasama antar iman dalam perdamaian. Rencana pertemuan Paus Fransiskus dengan kelompok-kelompok agama menunjukkan keterbukaan dalam dialog dan kerjasama antar iman serta memperkenalkan Indonesia kepada dunia sebagai negara yang memiliki kemajemukan serta kerukunan Agama dan Budaya,” tegasnya.

Bangsa Indonesia sebagai tuan rumah, lanjut surat tersebut, sudah seharusnya menyambut dan menghormati kunjungan Paus Fransiskus dengan penuh keramahan dan kesantunan yang mencerminkan budaya dan peradaban Indonesia yang luhur. Pemerintah Indonesia juga dapat menjadikan pertemuan dengan Paus Fransiskus untuk menyampaikan dan mendialogkan masalah- masalah perdamaian dan posisi Indonesia dalam perdamaian dunia.

“Khususnya masalah Indonesia penting menjadikan kedatangan dan pertemuan dengan Paus Fransiskus sebagai momentum mengambil prakarsa dan mengembangkan peran perdamaian dunia secara lebih proaktif dalam mencari solusi permanen bagi masa depan Palestina dengan melibatkan berbagai pihak di tingkat dunia,” pungkas surat tersebut. (*)

spot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer