Aisyiyah Yogyakarta Gaungkan Dakwah Lingkungan, Kurangi Sampah Plastik di Pasar Tradisional

Aisyiyah Yogyakarta Gaungkan Dakwah Lingkungan, Kurangi Sampah Plastik di Pasar Tradisional

MAKLUMAT — PP Aisyiyah melalui Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) terus memperkuat peran dakwah lingkungan dengan pendekatan keagamaan. Salah satunya melalui program “Pasar Bebas Plastik” yang kini diperluas ke Yogyakarta, menyasar Pasar Demangan sebagai lokasi pelaksanaan.

Sosialisasi program digelar di Aula SD Muhammadiyah Demangan, Yogyakarta, pada Senin (14/7/2025) lalu. Kegiatan ini menghadirkan 56 peserta yang terdiri dari kader Aisyiyah, anggota LLHPB PWA DIY, LLHPB PDA Kota Yogyakarta, serta perwakilan dari PCA Gondokusuman.

Wakil Ketua LLHPB PP Aisyiyah, Hening Parlan, menjelaskan bahwa pendekatan dakwah sangat efektif dalam mengubah perilaku konsumsi masyarakat pasar terhadap penggunaan plastik sekali pakai.

“Kalau setiap hari kita belanja dan membawa pulang lima plastik sekali pakai, maka dalam seminggu sudah 35 plastik yang menjadi sampah. Bayangkan kalau itu bisa dikurangi hanya dengan membawa dua kotak kecil dan satu tas kain,” ungkapnya, dalam keterangan yang diterima Maklumat.id

Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa yang telah berhasil dijalankan sejak 2022 di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, hasil kerja sama LLHPB Aisyiyah dengan Diet Plastik Indonesia. Menurut Hening, simulasi belanja menggunakan tas kain dan kotak guna ulang secara nyata mengurangi timbunan plastik harian.

“Maka kami berharap praktik baik ini bisa diterapkan di Pasar Demangan, agar menjadi pasar yang ramah lingkungan, bebas plastik, dan tempat edukasi yang hidup—di mana belanja pun bisa menjadi bagian dari dakwah,” tambahnya.

Baca Juga  Islamic Green School: Langkah Hijau Berbasis Nilai Islam di Dunia Pendidikan

Lebih dari sekadar sosialisasi, pendekatan keagamaan menjadi ruh utama gerakan ini. Di Pasar Tebet, lanjut Hening, bahkan disiapkan fasilitas dropbox peminjaman tas dan penyuluhan lewat musala, termasuk khutbah Jumat bertema lingkungan dan kajian tafsir rutin oleh ibu-ibu Aisyiyah.

Ketua PDA Kota Yogyakarta, Rowiyah, menekankan bahwa isu lingkungan adalah bagian dari ketaatan spiritual umat Islam.

“Masalah lingkungan bukan hanya persoalan kebersihan, tapi bagian dari ketakwaan kita. Program ini mengajak kita semua untuk menjadi agen perubahan, mulai dari rumah, pasar, hingga komunitas yang lebih luas,” ujarnya.

Ia juga mengajak seluruh kader perempuan Aisyiyah untuk menjadi pelopor gaya hidup berkelanjutan.

“Mari kita buktikan bahwa perempuan berkemajuan mampu menjadi pelopor gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Kita jadikan pasar, ranting, dan cabang kita sebagai teladan,” serunya.

Program ini digawangi oleh kerja kolaboratif antara LLHPB PP Aisyiyah, LAZISMU PP Muhammadiyah, LLHPB PWA DIY, dan PDA Kota Yogyakarta, dengan harapan dapat direplikasi ke cabang dan ranting lain sebagai bentuk kontribusi nyata menghadapi situasi darurat sampah yang masih menjadi PR besar di Yogyakarta.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *