JAKARTA – Banjir dan longsor yang melanda Aceh telah memutus sejumlah akses darat utama, memaksa warga mencari jalur alternatif demi mobilitas dan distribusi logistik. Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKB, Ruslan Daud, meminta Gubernur Aceh Muzakir Manaf agar segera mengerahkan Kapal Aceh Hebat untuk rute Banda Aceh–Lhokseumawe–Langsa–Belawan (Medan).
Menurut dia, jalur laut bisa menjadi solusi sementara ketika jalan darat terputus. Kendati membutuhkan waktu lebih lama, rute pelayaran tersebut bisa menjadi jalur distribusi logistik dan mobilitas masyarakat yang lebih pasti. Stok sembako yang menipis dan kenaikan harga menjadi urgensi untuk segera membuka akses ini.
“Saya mendengar ada warga Langsa yang harus kembali dari Banda Aceh menggunakan perahu kecil karena jalan darat tidak bisa dilalui. Ini seharusnya menjadi peringatan bagi Pemerintah Aceh untuk bertindak cepat dan kreatif,” kata Ruslan.
Dia juga mendorong koordinasi intensif antara Gubernur Aceh, Pangdam, dan Kapolda. Kolaborasi ini penting untuk menurunkan personel TNI–Polri dan membangun jembatan darurat di titik-titik kritis agar konektivitas kembali pulih.
Ruslan menyebut kerusakan di Aceh, Sumut, dan Sumbar bahkan berpotensi melebihi dampak tsunami 2004. “Saat tsunami, hanya 5–8 kabupaten di Aceh yang parah dan akses ke Medan tetap bisa dilalui. Kini, mungkin hanya Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, dan Simeulue yang relatif selamat, sisanya rusak parah,” ujarnya.
Dia menilai penanganan bencana kali ini harus berbeda dengan tsunami 2004 yang mendapat perhatian internasional. Dengan jumlah korban yang besar dan pemerintah pusat belum menetapkan status bencana nasional, warga membutuhkan kebijakan besar dari Gubernur Aceh.
“Bukan kunjungan yang dibutuhkan. Ini bencana besar yang melanda wilayah luas, bukan sekadar banjir di satu kabupaten,” pungkasnya.