21.8 C
Malang
Kamis, Februari 6, 2025
RagamAktris Barbie Hsu Meninggal Karena Pneumonia: Lonjakan Rekor Influenza di Jepang Mengkhawatirkan

Aktris Barbie Hsu Meninggal Karena Pneumonia: Lonjakan Rekor Influenza di Jepang Mengkhawatirkan

Barbie Hsu
Aktris Barbie Hsu meninggal dunia karena pneumonia saat berlibur ke Jepang. Foto:Focus Taiwan

MAKLUMAT – Meninggalnya aktris Barbie Hsu karena pneumonia yang dipicu virus influenza di Jepang, Senin (3/2/2025) lalu, menyisakan duka mendalam bagi para penggemarnya. Saat Barbie Hsu berlibur di Jepang pada Tahun Baru Imlek 2025 ini, Jepang baru saja mengalami lonjakan pasien influenza pada pertengahan Januari 2025.

Pejabat kesehatan masyarakat Jepang melaporkan peningkatan jumlah pasien influenza dalam pekan terakhir. Data dari Institut Penyakit Menular Nasional, yang dikutip NHK, menunjukkan bahwa sekitar 5.000 institusi medis di seluruh negeri mencatat rata-rata 35,02 kasus influenza per institusi pada pekan yang berakhir 12 Januari 2025. Angka ini naik 1,2 kasus dibandingkan pekan sebelumnya.

Berdasarkan standar peringatan nasional yang menetapkan ambang batas 30 kasus per institusi, 40 dari 47 prefektur di Jepang telah melewatinya. Di wilayah barat, Tokushima mencatat rata-rata 57,38 kasus per institusi, diikuti oleh Miyazaki dengan 57,24 kasus dan Kochi dengan 56,36 kasus. Sementara itu, kota besar seperti Osaka dan Tokyo melaporkan rata-rata 24,93 dan 21,93 kasus per institusi.

Dalam laporan tersebut, pejabat kesehatan mengungkapkan bahwa total pasien influenza mencapai 172.417, naik lebih dari 30.000 kasus dari periode sebelumnya. Situs Nippon.com juga memberitakan bahwa pada 23–29 Desember 2024 terjadi lonjakan mingguan hingga 317.812 kasus influenza.

Data yang dikumpulkan dari 5.000 institusi medis menjadikan angka-angka ini sebagai jumlah kasus tertinggi sejak pencatatan dimulai pada April 1999. Rata-rata kasus influenza per institusi mencapai 64,39, melampaui rekor sebelumnya pada Januari 2019 yang mencatat 57,09 kasus.

Wabah kali ini berdampak signifikan di wilayah Kyūshū, di mana rata-rata kasus per institusi mencapai 104,84 di Ōita, 96,40 di Kagoshima, 94,36 di Saga, 92,56 di Kumamoto, dan 90,24 di Miyazaki. Hanya empat prefektur – Akita, Yamagata, Toyama, dan Okinawa – yang tidak melebihi ambang peringatan 30 kasus per institusi.

Kekebalan Kelompok

Para ahli mengaitkan lonjakan kasus influenza ini dengan penurunan kekebalan kelompok akibat penerapan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat pada musim-musim sebelumnya.

Mereka menegaskan bahwa penggunaan masker secara luas serta kebiasaan mencuci dan mendisinfeksi tangan berhasil menekan penyebaran virus influenza. Namun, dengan meredanya pandemi COVID-19, anjuran penggunaan masker kini tidak lagi ketat.

Ditambah dengan dibukanya kembali perjalanan internasional, risiko terjadinya wabah influenza besar semakin meningkat. Data juga menunjukkan bahwa kasus influenza terus meningkat selama 10 minggu berturut-turut. Ini terjadi sejak awal musim 2024–2025 pada bulan November, dengan puncak kasus tercatat pada akhir Desember 2024.

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ads Banner

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Lihat Juga Tag :

Populer