MAKLUMAT — 1 Rajab 1446 hijriah jatuh pada 1 Januari 2025. Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram yang dimuliakan dalam Islam.
Menurut QS. At-Taubah ayat 36, bulan ini termasuk dalam empat bulan suci yang harus dihormati, dengan penekanan khusus pada larangan maksiat dan meningkatkan amal kebaikan.
Dalam pandangan Tarjih Muhammadiyah, amalan di bulan Rajab perlu didasarkan pada tuntunan syariat yang jelas dan terhindar dari praktik bidah.
Amalan Sunah di Bulan Rajab
1. Memperbanyak Puasa Sunah
Meski tidak ada puasa khusus yang disyariatkan untuk bulan Rajab, umat Muslim dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunah, seperti:
- Puasa Dawud, yaitu sehari puasa dan sehari tidak.
- Puasa Senin dan Kamis, yang menjadi kebiasaan Nabi Muhammad Saw.
- Puasa Ayyam al-Bidh (tanggal 13, 14, dan 15 setiap bulan Hijriah).
Puasa-puasa ini memiliki dasar yang kuat dalam hadis-hadis sahih dan dapat dilakukan sepanjang tahun, termasuk di bulan Rajab.
2. Menghindari Maksiat
Rajab sebagai bulan haram menuntut umat Islam untuk lebih waspada terhadap dosa. Dalam ayat yang sama (QS. At-Taubah: 36), Allah memerintahkan agar tidak menzalimi diri sendiri, baik melalui perbuatan dosa besar maupun kecil. Larangan ini berlaku sepanjang tahun, namun penekanannya lebih kuat di bulan-bulan haram, termasuk Rajab.
Menghindari maksiat mencakup perbuatan seperti ghibah, fitnah, serta tindakan yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Sebaliknya, memperbanyak amal saleh, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah, sangat dianjurkan.
