MAKLUMAT – Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet, menyambut positif program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah, khususnya bagi anak-anak dan ibu hamil.
Meski begitu, politisi PKS itu berharap agar dalam pelaksaannya, program makan bergizi gratis harus memberikan manfaat secara nyata juga bagi petani, peternak, hingga para nelayan lokal.
“Mengenai program makan bergizi gratis dan dicanangkan oleh pemerintah. Program ini pada dasarnya sangat baik karena bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat, kesehatan khususnya anak-anak kita,” ujarnya, melansir Parlementaria, Kamis (5/12/2024).
“Namun saya ingin mengingatkan pada pelaksanaannya harus benar-benar memberikan manfaat bagi petani, peternak dan nelayan lokal kita sehingga ini sebanding nanti dengan kesejahteraan yang terjadi untuk petani, nelayan dan peternak kita,” sambung Slamet.
Menurut Slamet, pelaksanaan program makan bergizi gratis harus bisa membawa manfaat bagi masyarakat lokal, misalnya dengan menggunakan bahan-bahan pangan yang berasal dari masyarakat setempat.
“Pemerintah harus memastikan bahwa bahan pangan yang digunakan dalam program ini berasal dari produksi masyarakat lokal kita,” pintanya.
“Dengan demikian selain meningkatkan gizi masyarakat, program ini juga dapat memperkuat ekonomi pedesaan dan berkelanjutan usaha sektor pangan kita,” imbuh Slamet.
Tentang Program MBG
Sekadar informasi, program makan bergizi gratis adalah inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto, yang telah ia janjikan sejak masa kampanye Pilpres 2024 lalu.
Program tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dengan menyediakan makanan bergizi yang dapat diakses secara gratis oleh masyarakat, khususnya anak-anak, ibu hamil, serta kelompok-kelompok rentan.
Menurut Prabowo, hal itu adalah sebagai salah satu langkah untuk mengatasi stunting, serta secara tidak langsung meningkatkan kualitas pendidikan.
Pemerintah sendiri mengalokasikan sekitar Rp 71 triliun untuk program tersebut pada APBN 2025, dengan target untuk bisa menyasar sekitar 19,47 juta orang dari kalangan anak sekolah hingga ibu hamil maupun menyusui.