MAKLUMAT – Pakar Farmasi Prof Dr Maksum Radji MBiomed Apt, mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih, serta berhati-hati, menyusul wabah misterius yang menyerang Republik Demokratik (RD) Kongo baru-baru ini.
Sebagaimana diberitakan belakangan, wabah penyakit misterius yang disebut WHO (organisasi kesehatan dunia) sebagai ‘penyakit yang tidak terdiagnosis’ telah menyerang RD Kongo sejak Oktober 2024 lalu.
Dari 397 kasus teridentifikasi, baru-baru ini wabah penyakit misterius tersebut telah menyebabkan jatuhnya 143 korban jiwa.
“Gejala utamanya mirip dengan flu, pasien mengalami sakit kepala, batuk, kesulitan bernapas, dan anemia,” ujar Maksum kepada Maklumat.ID, Rabu (11/12/2024).
Meski begitu, Maksum mengatakan sampai saat ini penelitian lebih lanjut terhadap wabah tersebut sedang berlangsung. Sehingga, penyebabnya juga belum bisa diketahui secara pasti.
“Gejala-gejalanya mengarah pada penyakit pernapasan, tetapi tanpa diagnosis yang jelas, (masih) sulit mengetahui penyebabnya, dan apakah itu disebabkan oleh virus atau bakteri,” terangnya.
Baca Juga: Wabah Misterius Serang Kongo, Indonesia Diminta Tutup Pintu bagi Kunjungan WNA dari Afrika
Tantangan dan Kesulitan Penelitian
Melansir dari The Guardian, wilayah yang terkena dampak menjadi sangat rentan, karena sekitar 40 persen penduduk di sana mengalami kekurangan gizi.
Di sisi lain, dalam kasus di RD Kongo, juga tengah menghadapi wabah mPox (Monkey Pox) yang lebih dulu merebak, demam berdarah dengue, hingga flu musiman.
Menurut Maksum, kesulitan identifikasi terhadap wabah penyakit misterius tersebut juga disebabkan oleh kapasitas pengujian laboratorium yang sangat terbatas.
Sekadar informasi, untuk meneliti hal itu sampel dari pasien harus dikirimkan ke laboratorium regional di Kikwit yang jaraknya sekitar 300 mil, serta laboratorium rujukan nasional di Kinshasa yang berjarak lebih dari 400 mil jauhnya, sehingga membutuhkan perjalanan sekitar dua hari lamanya melalui jalur darat.
Dugaan Akibat Malaria
Lebih lanjut, Maksum menjelaskan, berdasarkan informasi terakhir yang ia dapatkan, WHO menyebut bahwa beberapa pasien yang terserang wabah penyakit misterius di RD Kongo ternyata juga mengidap malaria.
Namun, menukil pernyataan Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Maksum mengatakan pasien memiliki kemungkinan juga menderita lebih dari satu penyakit secara bersamaan, karena penyebabnya yang memang masih belum diketahui.
“Dari data, berdasarkan data hasil pemeriksaan laboratorium itu, dari 12 sampel awal yang dikumpulkan, 10 di antaranya dinyatakan positif malaria,” ungkap Maksum.
Baca Juga: Wabah Misterius Serang Kongo, Indonesia Diminta Tutup Pintu bagi Kunjungan WNA dari Afrika
Antisipasi Penyebaran Penyakit
Sebagai informasi, guna mengantisipasi penyebaran wabah penyakit misterius di RD Kongo, hal tersebut masih terus diteliti lebih lanjut.
Sementara itu, di sejumlah negara lain juga telah melakukan upaya pengawasan dan pencegahan, antara lain meminta informasi lebih lanjut tentang penyakit tersebut dari WHO.
Beberapa negara juga telah bersiap untuk memperketat pemeriksaan kesehatan di bandara terhadap semua penerbangan yang berasal dari pusat transit Afrika, untuk mengantisipasi masuknya wabah tersebut melalui pintu masuk penerbangan.
Maksum mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan dan meningkatkan pola hidup sehat dan bersih sebagai langkah preventif diri, sekaligus menjaga kebugaran dan imun tubuh.
“Pola hidup sehat dan bersih perlu terus diperhatikan dan ditingkatkan dengan baik,” ajak pria yang juga merupakan Pembina Ponpes Babussalam Socah, Bangkalan itu.
“Semoga Allah senantiasa melindungi kita semua dari wabah penyakit menular dan penyakit lainnya. Aamiin,” sambung Maksum.
Belajar dari pengalaman menghadapi pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu, Maksum mengajak masyarakat untuk betul-betul memerhatikan dan aware terhadap pentingnya pola hidup sehat dan bersih, serta memerhatikan lingkungan sekitar, agar meminimalisir hal-hal yang berpotensi menjadi penyebab menularnya penyakit, baik virus, bakteri, dan sebagainya.
Anggota DPR Minta Pemerintah Batasi Akses Keluar-Masuk Indonesia
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina, mendesak pemerintah segera menutup sementara akses masuk bagi warga negara asing (WNA) asal Afrika. Langkah tersebut menurutnya sangat mendesak, untuk mencegah penyebaran wabah penyakit misterius yang kini melanda RD Kongo.
“Pemerintah harus segera menutup pintu masuk bagi WNA dari Afrika, baik melalui jalur udara, darat, maupun pelabuhan. Kita tidak boleh menganggap enteng wabah misterius ini,” ujar Arzeti dalam keterangan resminya, Rabu (11/12/2024).
Arzeti juga meminta pemerintah untuk memperketat izin perjalanan WNI ke Afrika, khususnya ke RD Kongo. Menurut dia, langkah tersebut sangat penting untuk meminimalkan risiko penularan.
“Selain membatasi kedatangan dari Afrika, izin perjalanan WNI ke Kongo atau wilayah lain di Afrika juga harus diperketat. Pencegahan menjadi kunci utama untuk melindungi Indonesia dari ancaman wabah ini,” terang Arzeti
Sebelumnya, WHO telah menyatakan bahwa penggunaan istilah ‘penyakit X’ dan berpotensi menjadi pandemi adalah hal yang kurang tepat.
Menurut WHO, istilah yang lebih tepat adalah ‘penyakit yang tidak terdiagnosis’, bukan ‘penyakit yang tidak diketahui (penyakit X)’.