Apakah Lansia Perlu Minum Suplemen Tulang? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Apakah Lansia Perlu Minum Suplemen Tulang? Ini Penjelasan Ilmiahnya

MAKLUMAT – Banyak orang mulai minum suplemen kalsium dan vitamin D sejak muda agar tulang tetap kuat hingga usia lanjut. Namun, seiring bertambahnya usia, pertanyaan muncul: benarkah lansia masih perlu mengonsumsi suplemen tulang?

Memasuki usia 30 tahun ke atas, tubuh mulai kehilangan massa tulang lebih cepat dari kemampuan membentuk tulang baru. Akibatnya, risiko pengeroposan tulang (osteoporosis) dan patah tulang meningkat.

Untuk mengatasinya, banyak lansia mengonsumsi suplemen vitamin D dan kalsium karena tubuh tidak bisa memproduksi nutrisi tersebut secara alami. Namun, studi terbaru yang diterbitkan Journal of the American Medical Association (JAMA) menyatakan bahwa suplemen tidak memberikan pengaruh signifikan terhadap pencegahan patah tulang, khususnya tulang panggul.

Penelitian Ungkap Suplemen Tidak Efektif

Studi ini melibatkan lebih dari 51.000 lansia yang tinggal di masyarakat umum, bukan di rumah sakit atau panti jompo. Hasilnya, tidak ada perbedaan berarti antara lansia yang rutin minum suplemen dan yang hanya minum plasebo (pil kosong). Artinya, lansia yang berharap tulangnya tetap kuat tidak bisa hanya mengandalkan suplemen.

Suplemen Berlebihan Bisa Picu Masalah

Selain dianggap tidak efektif, konsumsi suplemen juga berisiko menimbulkan keracunan vitamin D atau hipervitaminosis D. Kondisi ini menyebabkan kadar kalsium dalam darah melonjak (hiperkalsemia), yang memicu mual, lemas, muntah, bahkan gangguan ginjal.
Karena itu, dokter menyarankan agar lansia tidak sembarangan minum suplemen tanpa pengawasan medis.

Baca Juga  Infeksi Varian Baru Covid-19 Meningkat di Australia

Cara Sehat Jaga Tulang Lansia

Daripada mengandalkan suplemen, sebaiknya menjaga tulang dengan cara berikut:

1. Aktif Bergerak Setiap Hari

Gaya hidup aktif mencegah otot dan tulang melemah. Lansia dianjurkan berolahraga ringan minimal 150 menit per minggu, seperti jalan pagi, senam, atau bersepeda. Aktivitas ringan seperti berkebun juga membantu.

2. Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium dan Vitamin D

Lansia bisa mendapatkan kalsium dari susu, keju, sayuran hijau, dan ikan sarden. Sementara itu, vitamin D bisa diperoleh dari ikan salmon, hati, kuning telur, dan produk susu fortifikasi.

3. Rutin Berjemur di Pagi Hari

Berjemur 10–15 menit sebelum pukul 10 pagi membantu tubuh memproduksi vitamin D alami. Sinar matahari yang menyentuh langsung kulit akan mengaktifkan vitamin D3, yang penting untuk kekuatan otot dan tulang.

*) Penulis: Rista Erfiana Giordano

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *