MAKLUMAT – Pasca-video sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi di pabrik Aqua Subang viral di media sosial, Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN RI) dan DPR RI akan memanggil manajemen Danone Indonesia. Pasalnya dalam video itu menayangka air kemasan tersebut diambil dari sumur bor, bukan mata air pegunungan.
Kepala BPKN Mufti Mubarok menegaskan pihaknya akan memanggil Direktur Utama PT Tirta Investama, dan mengirim tim investigasi ke lokasi pabrik untuk memverifikasi fakta di lapangan.
“Kami telah menerima banyak laporan publik. Konsumen berhak mendapatkan informasi yang benar dan jujur, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Perlindungan Konsumen,” tegas Mufti, Jumat (24/10)
Ia menilai klaim Aqua tentang “air pegunungan yang murni dan alami” terbukti tidak sesuai dengan fakta, maka itu termasuk pelanggaran prinsip kejujuran dalam beriklan. BPKN tidak bermaksud menjatuhkan reputasi perusahaan mana pun, melainkan menjaga hak konsumen atas kebenaran dan integritas pasar nasional.
“Konsumen Indonesia berhak mendapatkan kebenaran, bukan sekadar citra,” tandasnya.
Sementara itu, Komisi VI DPR RI juga akan memanggil manajemen Danone Indonesia, induk perusahaan Aqua, untuk dimintai penjelasan terbuka soal asal-usul air yang digunakan dalam proses produksi.
Anggota Komisi VI DPR Kawendra Lukistian menyatakan langkah ini penting demi menjaga kepercayaan publik terhadap praktik bisnis perusahaan multinasional di Indonesia.
“Kami ingin memastikan kejelasan sumber air dan tanggung jawab korporasi di hadapan publik,” tegas Kawendra.
Menurut Kawendra, pemanggilan dijadwalkan setelah masa reses DPR berakhir pada November mendatang. Agenda utamanya: menelusuri izin eksploitasi air, keaslian sumber produksi, dan kejujuran dalam strategi pemasaran Aqua.
Untuk diketahi, temuan sidak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi pemicu utama reaksi publik. Dalam video yang viral itu, Dedi terlihat terkejut saat mengetahui air produksi Aqua berasal dari air tanah dalam, bukan mata air pegunungan sebagaimana diyakini masyarakat selama puluhan tahun.
