
MAKLUMAT — Mahkamah Agung Arab Saudi menetapkan 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Minggu (30/3/2025), setelah bulan sabit terlihat pada Sabtu (29/3/2025) malam. Dengan demikian, Idulfitri yang menandai berakhirnya Ramadan akan dimulai pada hari tersebut.
Salat Idulfitri akan dilaksanakan di seluruh wilayah Kerajaan Arab Saudi segera setelah matahari terbit. Menteri Urusan Islam Arab Saudi, Sheikh Abdullatif Al-Alsheikh, menginstruksikan agar salat digelar di semua lokasi yang telah ditetapkan, termasuk masjid-masjid yang tidak berdekatan dengan area salat utama.
Kementerian juga diminta memastikan kesiapan tempat ibadah, termasuk kebersihan dan pemeliharaan fasilitas. Di seluruh Arab Saudi, terdapat 19.887 masjid dan area salat yang siap digunakan untuk pelaksanaan salat Idulfitri.
Menyambut hari raya, suasana di berbagai kota di Arab Saudi mulai terasa meriah. Warga Riyadh, Maher Aldossary, mengatakan bahwa semangat Idulfitri sudah terasa sejak beberapa hari terakhir. “Kami mengucapkan selamat tinggal pada Ramadan yang penuh berkah dan menyambut Idulfitri dengan suka cita,” ujarnya melansir laporan Arab News.
Suasana serupa juga terasa di Istanbul, Turki. Samar Alwan, yang menghabiskan akhir Ramadan di kota tersebut, menyatakan bahwa Ramadan di Istanbul memberikan pengalaman yang berkesan. “Sebagian dari diri saya berharap Ramadan berlangsung satu hari lagi, tetapi sekarang saatnya menyambut Idulfitri,” katanya.
Sementara itu, warga Jeddah, Sami Hijazi, mengatakan bahwa persiapan Idulfitri sudah dilakukan sejak beberapa hari terakhir. “Kami sudah menyingkirkan dekorasi Ramadan dan mulai menata rumah untuk Idulfitri. Antisipasinya sangat tinggi, dan kami siap merayakannya dengan sepenuh hati,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Kamis (27/3/2025), Mahkamah Agung Arab Saudi telah meminta umat Islam di seluruh negeri untuk mengamati bulan sabit Syawal pada Sabtu malam. Mereka yang melihat hilal dengan mata telanjang atau menggunakan teropong diminta melapor ke pengadilan terdekat untuk mendaftarkan kesaksian.***