MAKLUMAT – Bandara Internasional Juanda mencatat lonjakan signifikan aktivitas penumpang selama pelaksanaan Posko Terpadu Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Selama periode 15–30 Desember 2025, bandara kebanggaan Jawa Timur ini telah melayani 671.093 penumpang.
Dari total tersebut, sebanyak 558.102 penumpang merupakan penerbangan domestik, sedangkan 112.991 adalah penumpang internasional. Sementara itu, pergerakan pesawat mencapai 4.595 penerbangan, terdiri atas 3.973 penerbangan domestik dan 622 internasional.
General Manager Bandara Internasional Juanda Muhammad Tohir mengatakan, tingginya trafik penumpang tak lepas dari meningkatnya mobilitas masyarakat selama libur akhir tahun. Sejumlah rute mencatat volume penumpang tertinggi.
Jakarta Hub Penerbangan Internasional
“Untuk rute domestik, Jakarta (Soekarno-Hatta) menjadi tujuan paling padat dengan 128.478 penumpang, disusul Denpasar sebanyak 73.087 penumpang dan Makassar 53.554 penumpang,” ujarnya.
Sementara pada penerbangan internasional, rute Kuala Lumpur tercatat melayani 35.168 penumpang, disusul Singapura dengan 30.145 penumpang selama periode posko.
Mengantisipasi lonjakan tersebut, Bandara Internasional Juanda bersama maskapai menambah frekuensi penerbangan. Tercatat ada 145 extra flight selama 15–30 Desember 2025.
Penambahan terbanyak terjadi pada rute Denpasar sebanyak 75 penerbangan, selanjutnya Jakarta (CGK) 25 penerbangan, Banjarmasin 14 penerbangan, Pekanbaru 12 penerbangan, Palembang 10 penerbangan, Jakarta (Halim) 8 penerbangan, serta Lombok 4 penerbangan.
“Maskapai yang mengajukan extra flight antara lain Lion Air, Citilink, dan Garuda Indonesia,” jelas Tohir.
Optimalisasi Layanan Bandara
Manajemen Bandara Internasional Juanda juga memprediksi puncak arus balik Nataru terjadi pada akhir pekan, seiring berakhirnya masa libur dan kembalinya masyarakat ke kota asal. Untuk itu, bandara mengaktifkan Posko Pelayanan Angkutan Udara Nataru 2025/2026 dengan melibatkan berbagai instansi terkait.
Langkah penguatan layanan di antaranya dengan memastikan kesiapan fasilitas utama. Sebut saja konter check-in, mesin self check-in, hingga kecukupan ruang tunggu penumpang. Koordinasi dengan maskapai juga terus dilakukan untuk menyesuaikan kebutuhan penerbangan pada rute favorit.
Tohir mengimbau calon penumpang agar datang lebih awal ke bandara, terutama pada jam-jam sibuk. “Datang lebih awal penting untuk mengantisipasi faktor cuaca maupun kepadatan penerbangan agar proses keberangkatan berjalan lancar,” pungkasnya.
