Arus Peti Kemas Lampung Dongkrak Kinerja Operasional IPC TPK

Arus Peti Kemas Lampung Dongkrak Kinerja Operasional IPC TPK

MAKLUMAT – Perayaan ulang tahun ke-12 IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) tahun ini diiringi dengan kabar baik dari lini operasional. Anak usaha Pelindo Terminal Petikemas itu mencatatkan pertumbuhan kinerja operasional yang signifikan sepanjang paruh pertama 2025.

Angkanya tak main-main. Hingga Juni 2025, IPC TPK berhasil menangani 1.698.339 TEUs (twenty-foot equivalent units)—naik 16,7 persen dari periode yang sama tahun lalu atau year on year (yoy). Kinerja operasional pada bulan Juni saja tumbuh 10,7 persen secara tahunan, dengan total 291.465 TEUs.

Kenaikan ini bukan sekadar deret angka, tetapi mencerminkan dinamika ekonomi yang terus bergerak. Di balik grafik yang menanjak, ada denyut aktivitas ekspor-impor dan logistik domestik yang menguat. Salah satu penyumbang terbesar datang dari Pelabuhan Panjang, Lampung, yang mencatat lonjakan arus peti kemas hingga 29,1 persen.

Kontribusi Komoditas asal Lampung

Lampung, yang selama ini dikenal sebagai salah satu lumbung komoditas unggulan Indonesia, kembali menunjukkan peran strategisnya. Biji kopi, pisang segar, karet, udang beku, hingga lada hitam menjadi komoditas ekspor yang mendorong lonjakan itu.

Di tengah berbagai tantangan global, daerah ini justru menunjukkan daya tahan dan daya saing yang patut mendapat dukungan penuh.

Tak hanya Lampung, Pontianak juga menunjukkan geliat. Arus peti kemas di kota ini naik 6,5 persen, tak lepas dari meningkatnya volume pengiriman domestik serta kontribusi dari salah satu perusahaan pelayaran besar.

Baca Juga  Kemlu Imbau WNI Berlindung di Safe House KBRI Beirut dan Tak Lakukan Perjalanan ke Lebanon, Iran, Israel

Bagi IPC TPK, peningkatan ini tak hanya soal volume, tapi juga soal kepercayaan. “Kepuasan pengguna jasa akan terus kami fokuskan. Tentunya dengan menghadirkan layanan baik di lapangan maupun sistem yang lebih optimal,” ujar Corporate Secretary dan Hubungan Eksternal IPC TPK, Pramestie Wulandary, dalam suratnya, Selasa (15/7/2025).

Urat Nadi Rantai Pasok Nasional

Di usianya yang ke-12, IPC TPK tampaknya tak sekadar ingin tumbuh dalam angka. Perusahaan ini menempatkan kinerja operasional sebagai tolok ukur kontribusi terhadap efisiensi logistik nasional—sebuah isu yang krusial di tengah kebutuhan akan rantai pasok yang lebih efisien dan terintegrasi.

“Di tengah peringatan HUT IPC TPK ke-12 ini, kami berharap tetap mendapat kepercayaan dari pengguna jasa, untuk menghadirkan layanan optimal. Tentunya goalnya adalah penurunan biaya logistik nasional,” tutup Pramestie.

Dengan fondasi kinerja yang kuat dan kontribusi daerah yang semakin menonjol, IPC TPK menunjukkan bahwa logistik bukan sekadar urusan bongkar muat—melainkan urat nadi ekonomi yang terus berdetak.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *