Arus Peti Kemas Naik, Bisakah Jatim Jadi Pusat Logistik Timur Indonesia?

Arus Peti Kemas Naik, Bisakah Jatim Jadi Pusat Logistik Timur Indonesia?

MAKLUMAT – PT Terminal Teluk Lamong (TTL) mencatat kinerja positif. Arus peti kemas di Terminal Peti Kemas (TPK) Teluk Lamong pada Juli 2025 tembus 521.451 TEUs, atau naik 4 persen secara tahunan (year on year/ yoy) dari periode yang sama tahun lalu (501.578 TEUs).

Kenaikan ini bukan kebetulan. Ada tambahan kapal adhoc rute internasional dari dan menuju China, plus layanan pelayaran reguler (monthly service) baru yang resmi berlayar sejak Juli.

Dua faktor itu membuat TTL kian mendapat kepercayan sebagai terminal peti kemas internasional, sekaligus salah satu pintu utama perdagangan Jawa Timur ke pasar global.

Selama Januari–Juli 2025, arus peti kemas internasional di TPK Teluk Lamong naik 10 persen year on year (yoy), dari 170.396 TEUs menjadi 187.515 TEUs. Untuk domestik, pertumbuhan memang lebih tipis: hanya 0,8 persen yoy, dari 331.182 TEUs menjadi 333.937 TEUs.

Pendulum Ekonomi Jatim

Kinerja serupa juga tercermin di terminal lain yang dikelola TTL. TPK Nilam mencatat lonjakan arus peti kemas 10 persen yoy (244.061 TEUs menjadi 268.852 TEUs). Sedangkan TPK Berlian—baru resmi diambil alih TTL sejak 1 Juli 2025—tumbuh 7 persen month to month (mtm), dari 110.322 TEUs menjadi 117.966 TEUs hanya dalam sebulan.

Tren ini selaras dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur. Ekonomi provinsi ini tumbuh 5,23 persen pada triwulan II/2025 (yoy). Dengan kata lain: arus peti kemas bukan sekadar angka logistik, melainkan cermin denyut ekonomi.

Baca Juga  Ma'mun Murod Ungkap Problem Politik Muhammadiyah

Namun, di balik lonjakan arus peti kemas, ada faktor lain yang jadi penopang: jaminan keselamatan dan keamanan. TTL menegaskan seluruh terminalnya telah memenuhi standar ISPS Code (International Ship and Port Facility Security Code).

Implementasinya tidak sekadar formalitas—mulai dari pengecatan marka jalan, pemasangan rambu keselamatan, peralatan tanggap darurat, hingga screening ketat bagi semua orang yang masuk ke area terbatas terminal.

Aspek Keselamatan Kerja

Corporate Secretary TTL, Syaiful Anam, menegaskan konsistensi ini. “Jaminan keselamatan dan keamanan menjadi salah satu daya tarik utama. Pengguna jasa yakin penanganan peti kemas berjalan baik, layanan kapal berjalan lancar,” ujarnya (19/8/2025).

Syaiful optimistis, dengan dukungan stakeholder, kinerja semester II akan lebih tinggi lagi. “Kami menerapkan pola operasi berbasis perencanaan dan pengendalian. Implementasi K3 yang berjalan baik, dan itu yang membuat pengguna jasa percaya,” tambahnya.

Arus peti kemas yang terus tumbuh, layanan yang semakin mendapat kepercayaan, serta ekonomi Jawa Timur yang menguat: semuanya saling terkait. Pertanyaannya, mampukah anak usaha Pelindo Terminl Petikemas ini menjaga momentum ini di tengah ketatnya persaingan pelabuhan internasional?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *