MAKLUMAT — Arus peti kemas internasional di PT Terminal Petikemas Surabaya menunjukkan tren positif sepanjang tujuh bulan tahun 2025 ini. Tahun ini anak usaha PT Pelabuhan Indonesia ini mencatat 867.888 TEU’s sepanjang Januari-Juli 2025.
Sebuah kenaikan tiga persen, lantaran di periode yang sama tahun lalu tercatat 842.467 TEU’s. Sedangkan arus peti kemas secara keseluruhan baik, domestic maupun internasional, menunjukkan kenaikan 2,14 persen atau terealisasi 908.136 TEU’s.
Bulan Juli 2025 menjadi penanda arus peti kemas yang mencapai 139.618 TEU’s atau 2,69 secara bulanan (month to month) dari Juni yang tercapai 135.951 TEU’s. Dari angka itu, arus peti kemas internasional mendominasi dengan 133.709 TEU’s, sedangkan domestik 5.909 TEU’s.
Tren ini tak lepas dari ekspor yang cukup agresif. Selama Januari–Juli 2025, ekspor tumbuh 4,61 persen (428.533 TEU’s), sementara impor naik cukup moderate, 1,51 persen (439.355 TEU’s). Bulan Juli bahkan mencatat neraca surplus: ekspor 51 persen, sedanggkan impor 49 persen—komposisi yang konsisten sejak Juni.
Jaga Rantai Pasok Nusantara
“Kami mampu menjaga kelancaran rantai pasok melalui layanan efisien, tepat waktu, dan responsif terhadap pasar,” kata Sekretaris Perusahaan TPS, Erika Asih Palupi, dalam keterangan resminya, Rabu (6/8/2025).
TPS yang turut berperan dalam rantai pasok di Indonesia Timur mengoperasikan dermaga internasional sepanjang 1.000 meter dan dermaga domestik 450 meter. Selain itu, entitas bisnis di bawah subholding Pelindo Terminal Petikemas memiliki 12 unit Container Crane (CC).
Kunjungan kapal pun ikut naik 4,27 persen menjadi 733, sementara produktivitas bongkar muat mencapai 52 box/ship/hour—melampaui standar minimum 48 box/ship/hour yang ditetapkan Kementerian Perhubungan. Sejauh ini TPS mampu mengendalikan 83 persen pasar arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Perak.
Comments