MAKLUMAT – Sedikitnya 120 atlet dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menuji prestasi dalam Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi (Pomprov) III/2025. Atlet yang seluruhnya mahasiswa ini bakal berlaga di sejumlah cabang olahraga seperti futsal, voli pasir (voli pantai), voli indoor, atletik, e-sports, panjat tebing, basket, karate, taekwondo, tarung derajat, pencak silat, dan jiu-jitsu.
Rektor UMM, Prof. Nazaruddin Malik, M.Si., menegaskan pentingnya olahraga dalam membentuk karakter mahasiswa unggul. Menurutnya, cabang apapun memiliki keterkaitan erat dengan keberhasilan akademik mahasiswa.
“Secara statistik, sangat sedikit mahasiswa aktif di dunia olahraga gagal dalam studi. Justru banyak yang terbukti mampu menyeimbangkan antara akademik dan latihan fisik. Ini bukti bahwa atlet adalah pribadi-pribadi tangguh secara mental dan disiplin dalam mengelola waktu,” katanya di sela pelepasan atlet pada 27 Mei lalu.
Komitmen Kampus Mendukung Prestasi Mahasiswa
Nazaruddin Malik mengingatkan kepada para pembina maupun manajer untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan kondisi atlet. Sebab, sejauh ini UMM selalu mendukung berbagai aktivitas produktif mahasiswa.
“Jangan sampai ada kekurangan dalam aspek apapun. Pastikan semua kebutuhan atlet terpenuhi, agar fokus bertanding. Keselamatan dan kesehatan atlet adalah yang utama,” ia menambahkan.
Keikutsertaan UMM dalam Pomprov III/2025, merupakan komitmen kampus mendukung pengembangan bakat dan minat mahasiswa di luar akademik. Nazaruddin menitipkan pesan agar mahasiswa tidak sekadar berpartisipasi, tetapi harus mampu berprestasi.
Identifikasi dan Pengembangan Prestasi Mahasiswa
Kepala Bagian Minat dan Bakat UMM, Dr. Zainul Anwar, M.Psi., Psikolog, berharap mahasiswa mampu berbicara pada Pomprov III/2025. “Mahasiswa yang ikut Pomprov bukan karena punya minat, tapi karena prestasinya. Misalnya, atlet panjat tebing, tarung derajat, taekwondo, dan karate sudah sering menjadi juara di berbagai level,” terang Zainul.
Menurutnya, proses pembinaan atlet sudah sejak awal masuk menjadi mahasiswa. Seluruh atlet melewati identifikasi minat dan potensi melalui PESMABA dan diperkenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM).
“Kami selalu memberi ruang bagi mahasiswa yang memiliki potensi non-akademik,” tegasnya memungkasi. Bagi mahasiswa yang mungkin tidak terlalu menonjol secara akademis, pengembangan bakat dan minat dapat menjadi jalur alternatif untuk berkontribusi dan berprestasi.