MAKLUMAT – Hingga akhir September 2025, Bandara Internasional Juanda menorehkan capaian signifikan. Bandara kebanggaan Jawa Timur ini telah melayani lebih dari 10 juta penumpang dengan total 67.553 penerbangan sepanjang tahun berjalan.
Angka tersebut menunjukkan pemulihan kuat sektor transportasi udara. Selain itu, catatan ini mempertegas posisi Juanda sebagai simpul konektivitas penting di kawasan timur Indonesia.
“Jumlah penumpang pesawat hingga akhir September sebanyak 10.016.394 orang,” ujar General Manager Bandara Internasional Juanda, Muhammad Tohir, di Sidoarjo. “Dari jumlah itu, penerbangan domestik masih mendominasi,” jelasnya menambahkan.
Menurut Tohir, sepanjang 2025, arus penumpang terus meningkat seiring reaktivasi sejumlah rute dan penambahan frekuensi penerbangan. Hingga awal Oktober, Bandara Juanda melayani 40 rute aktif: 30 domestik dan 10 internasional.
Rute Padat dan Pertumbuhan Penumpang
Dari sisi domestik, lima rute tersibuk berasal dari jalur utama, Jakarta Cengkareng (2.046.830 penumpang), Makassar (987.782), Bali (760.211), Jakarta Halim Perdanakusuma (697.539), dan Balikpapan (689.511).
Sementara untuk rute internasional, Kuala Lumpur dan Singapura menjadi dua tujuan favorit dengan total penumpang masing-masing 588.100 dan 560.929 orang.
“Alhamdulillah, sejak September dan Oktober ini cukup banyak ada reaktivasi rute, penambahan frekuensi, dan rute baru,” kata Tohir. Ia menambahkan, total rute yang kini aktif meliputi kota-kota besar seperti Ambon, Denpasar, Manado, Pontianak, hingga Labuan Bajo, serta jalur internasional ke negara seperti Malaysia, Arab Saudi, Brunei, Hongkong, dan Tiongkok.
Mendorong Ekonomi dan Pariwisata
Bagi Tohir, meningkatnya jumlah penumpang bukan soal mobilitas. Layanan juga menyangkut penggerak ekonomi dan pariwisata Jawa Timur. Bandara Juanda, kata dia, memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang yang menghubungkan provinsi ini dengan pusat-pusat ekonomi di dalam dan luar negeri.
“Kami terus berkolaborasi dengan maskapai dan mitra strategis untuk membuka peluang rute baru, baik domestik maupun internasional,” ujarnya. “Selain memperkuat konektivitas, tujuan lain adalah mendukung pertumbuhan ekonomi, perdagangan, dan pariwisata di Jawa Timur,” ungkapnya menjelaskan.
Peningkatan Fasilitas dan Layanan
Sebagai bagian dari InJourney Airports, Bandara Internasional Juanda juga berupaya memperkuat pelayanan dan pengalaman pengguna jasa. Sejumlah peningkatan fasilitas telah dilakukan, seperti penataan area komersial, penambahan tenant baru, penyediaan area holding umroh, serta layanan shuttle antar terminal.
Fasilitas digital juga terus dikembangkan, termasuk sistem imigrasi satu pintu (one gate system), lounge bagi pekerja migran Indonesia, dan pemanfaatan Airport Operational Control Center (AOCC) sebagai pusat kendali operasional bandara.
Dengan sederet pembenahan tersebut, Tohir berharap Bandara Juanda dapat menjadi bandara pilihan utama masyarakat. “Kami ingin Juanda tidak hanya menjadi tempat transit, tetapi juga simbol kebanggaan Jawa Timur,” tutupnya.