MAKLUMAT – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang masuk ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda menunjukkan tren kenaikan pada Mei 2025. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tercatat sebanyak 33.409 kunjungan wisman selama periode tersebut, atau naik 34,71 persen dari April 2025 atau month to month yang mencapai 24.800 kunjungan.
Secara tahunan (year on year/yoy), jumlah kunjungan juga naik 7 persen atau setara dengan 2.187 kunjungan dari Mei 2024 yang mencapai 31.222 kunjungan. Kenaikan ini menunjukkan adanya pemulihan mobilitas internasional menuju Jatim, meskipun secara kumulatif sepanjang Januari–Mei 2025, jumlah wisman justru turun dari tahun sebelumnya.
Tercatat selama lima bulan pertama tahun ini, total kunjungan wisman ke Jatim sebanyak 115.180. Jumlah ini masih lebih rendah 7,14 persen dari periode yang sama tahun 2024, yakni sebanyak 124.030 kunjungan.
Wisatawan China Mendominasi
Berdasarkan kebangsaan, mayoritas wisatawan mancanegara pada Mei 2025 berasal dari China, dengan total 11.163 kunjungan atau berkontribusi 33,41 persen dari total wisman. Wisatawan asal Malaysia menduduki posisi kedua, dengan 9.988 kunjungan, dan Singapura 3.035 kunjungan.
Menariknya, jumlah kunjungan dari Malaysia naik tajam secara bulanan, yakni 89,63 persen atau bertambah 4.721 kunjungan dibandingkan April 2025. Namun secara tahunan, kunjungan dari Malaysia justru turun sebesar 4,38 persen atau 457 kunjungan.
Sementara itu, jumlah perjalanan wisatawan nusantara (wisnus), baik yang datang ke maupun keluar dari Jatim pada periode Januari–Mei 2025, juga menunjukkan penurunan. Wisatawan nusantara yang menjadikan Jtaim sebagai tujuan tercatat sebanyak 94,71 juta perjalanan. Sedangkan jumlah perjalanan wisnus yang berasal dari Jawa Timur sebanyak 88,14 juta.
Fluktuatif Wisatawan Domestik
Secara bulanan, jumlah perjalanan wisnus dari Jawa Timur pada Mei 2025 mencapai 16,29 juta perjalanan. Angka ini menunjukkan penurunan 28,59 persen dari bulan sebelumnya. Kota Surabaya masih menjadi daerah asal perjalanan wisata tertinggi dengan 2,65 juta perjalanan atau 16,28 persen dari total. Sidoarjo menyusul di posisi kedua dengan 1,65 juta perjalanan.
Namun tak semua daerah mengalami tren serupa. Kota Mojokerto menjadi daerah asal perjalanan wisnus dengan penurunan paling tajam secara tahunan, yaitu 31,46 persen. Berikutnya adalah Kota Kediri (-31,34 persen) dan Pasuruan (-30,88 persen). Di sisi lain, Pamekasan mencatatkan lonjakan perjalanan wisata secara yoy sebesar 46 persen.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa dinamika pergerakan wisatawan di Jawa Timur masih fluktuatif, terutama antara sektor wisatawan mancanegara dan nusantara. Meski pintu masuk internasional menunjukkan geliat positif, perjalanan domestik tampaknya perlu didorong lebih kuat agar tetap menggeliat.
Comments