Banjir Bali 2025: 9 Nyawa Melayang, BNPB Turun Tangan Pimpin Penanganan

Banjir Bali 2025: 9 Nyawa Melayang, BNPB Turun Tangan Pimpin Penanganan

MAKLUMAT – Malam di Bali yang biasanya riuh oleh suara gamelan dan wisatawan, berubah muram. Banjir besar melanda enam kabupaten/kota sejak Selasa (9/9/2025). Sembilan orang tewas, dua orang hilang, dan ratusan jiwa terpaksa mengungsi.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Dr. Suharyanto, S.Sos., M.M., turun langsung ke lokasi, Rabu (10/9/2025). Tiba di Denpasar malam hari, Suharyanto memimpin rapat koordinasi darurat di Gedung Jaya Sabha, Rumah Jabatan Gubernur Bali. Hadir Gubernur Bali I Wayan Koster beserta forkopimda wilayah terdampak.

“Banjir ini akibat curah hujan sangat tinggi, dipicu oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin. Per malam ini, ketinggian air sungai sudah normal,” ujar Suharyanto seperti dilansir laman BNPB.

Namun dampaknya tidak kecil. “Ada sembilan orang meninggal dunia, enam hilang. Tim gabungan masih melakukan pencarian hingga malam. Besok akan dilanjutkan dengan kekuatan 400 sampai 600 personel,” imbuhnya.

Selain pencarian, pembersihan material banjir juga jadi fokus. Pasar Badung di Kota Denpasar menjadi salah satu lokasi yang ditinjau Suharyanto. Ia melihat langsung petugas gabungan menyedot air dan mengangkut lumpur dari area parkir pasar.

Data Korban dan Pengungsian

BNPB merilis data rinci:

  • Kota Denpasar: 5 orang meninggal, 2 hilang, 108 jiwa mengungsi di beberapa posko seperti SD 25 Pemecutan dan Banjar Sedana Merta Ubung.

  • Kabupaten Jembrana: 2 orang meninggal, 103 KK (200 jiwa) terdampak, 85 jiwa mengungsi di balai desa dan musholla.

  • Kabupaten Gianyar: 1 orang meninggal.

  • Kabupaten Badung: 1 orang meninggal.

  • Kabupaten Klungkung: 99 KK (420 jiwa) terdampak.

  • Kabupaten Tabanan: masih pendataan.

Baca Juga  DPRD Jatim Usul Pembentukan BUMD Pariwisata untuk Optimalkan Potensi Wisata Daerah

Total 202 kepala keluarga atau 620 jiwa terdampak.

Negara Hadir

Suharyanto menegaskan bahwa pemerintah pusat serius menangani bencana ini. “Atas perintah Presiden, korban hilang harus segera ditemukan. Kebutuhan dasar pengungsi jangan sampai berkurang. Kerugian masyarakat sebisa mungkin dibantu pemerintah pusat dan daerah,” katanya.

BNPB juga menyalurkan bantuan darurat berupa pompa, genset, logistik, dan kebutuhan dasar lainnya. Rumah warga yang rusak pun akan diganti.

“Kehadiran Kepala BNPB di Bali ini menjadi bukti negara hadir. Fokus utama: pencarian korban, evakuasi, dan pemenuhan kebutuhan warga,” jelas Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB.

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *