Belajar Deep Learning, Guru SMK Siap Cetak Lulusan Juara Dunia Kerja

Belajar Deep Learning, Guru SMK Siap Cetak Lulusan Juara Dunia Kerja

MAKLUMAT – Bayangkan guru-guru SMK duduk serius, tapi wajah mereka penuh antusiasme. Mereka bukan hanya mendengar, tapi ikut praktik, berdiskusi, dan mencoba metode pembelajaran mendalam—atau “deep learning”—yang kini digaungkan Kemendikdasmen.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, hadir langsung membuka pelatihan di Cimahi, Senin (22/9/2025). Ia menekankan, keterampilan teknis saja tidak cukup. “Soft skills penting agar murid bisa melihat peluang baru, bertahan di dunia yang cepat berubah, dan belajar hal-hal yang tidak diajarkan di sekolah,” ujarnya.

Pelatihan ini diikuti 248 guru vokasi dari berbagai SMK di Jawa Barat. Mereka belajar menjadi fasilitator partisipatif, di mana guru juga ikut menemukan dan menciptakan ilmu bersama murid. “Guru bukan hanya pengajar, tapi pembelajar sepanjang hayat,” kata Mu’ti dalam keterangan tertulis.

Muhammad Fawzi, guru SMKN 1 Karawang, mengaku sangat terbantu. “Di sekolah, ruang belajar terbatas. Pelatihan ini bikin saya upgrade ilmu, sehingga murid bisa siap kerja dengan kompetensi lengkap dan soft skills yang mumpuni,” ujarnya sambil tersenyum.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, Tatang Muttaqin, menambahkan, program ini bertujuan menyelaraskan kompetensi guru dengan kebutuhan dunia industri. “Kalau guru kompeten, kualitas pembelajaran meningkat, dan lulusan SMK lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja,” jelasnya.

Selain pelatihan, para guru juga meninjau sarana praktik dan fasilitas pembangkit listrik tenaga surya yang baru diresmikan. Inisiatif ini diharapkan memperkuat kolaborasi sekolah dan industri serta menyiapkan lulusan vokasi yang adaptif, kreatif, dan siap bersaing di kancah global.

Baca Juga  Dua Ribu Lebih Calon Mahasiswa Asing Serbu UMM

Di akhir hari, Fawzi menatap murid-muridnya di SMKN 1 Karawang. Bagi dia, setiap ilmu baru yang ia bawa pulang dari pelatihan adalah langkah nyata untuk menyiapkan generasi siap kerja—yang tidak hanya terampil, tapi juga cerdas menghadapi dunia.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *