Belajar Tak Kenal Usia, Maneerat Buntem 56 Tahun Kuliah Lagi di UMSurabaya

Belajar Tak Kenal Usia, Maneerat Buntem 56 Tahun Kuliah Lagi di UMSurabaya

MAKLUMAT — Saat banyak orang seumurannya mulai menikmati masa pensiun, Maneerat Buntem justru mengambil jalan berbeda. Perempuan asal Thailand itu kembali duduk di bangku kuliah. Pada 2025, di usia 56 tahun, ia resmi menjadi mahasiswa Program Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya).

Langkah Maneerat tidak muncul tiba-tiba. Sejak muda, ia konsisten menekuni dunia pendidikan. Tahun 1991 ia lulus dari Ramkhamhaeng University dengan gelar Bachelor of Education in Thai Language. Enam tahun kemudian, ia menuntaskan sarjana kedua di bidang Administrasi Pendidikan di Sukhothai Thammathirat University. Pada 2001 ia mengantongi Magister Administrasi Pendidikan dari Silpakorn University, lalu menyelesaikan Doktor Administrasi Pendidikan pada 2010.

Dedikasi panjang itu membuatnya meraih penghargaan Good Governance for School Executive Director pada 2017 di Thailand. Selama 31 tahun ia mengabdi sebagai guru, hingga akhirnya memilih resign.

“Alasan saya melanjutkan studi karena teringat ayah saya yang sudah meninggal. Beliau imam dan guru agama. Saya ingin mengikuti jejak beliau, menjadi muslimah yang baik untuk diri sendiri dan orang lain,” ujar Maneerat seperti dilansir laman UM Surabaya, Selasa (24/9/2025).

Ia tidak asal pilih kampus. Maneerat mantap menimba ilmu di UMSurabaya. “UMSurabaya punya kualitas pembelajaran dan metode belajar yang bagus. Saya merasa Allah memilih saya sekolah di sini,” tuturnya.

Pengalaman pertamanya di Surabaya meninggalkan kesan kuat. Dosen dan mahasiswa menyambut hangat. Setiap hari bus kampus menjemputnya, kesempatan yang ia manfaatkan untuk melatih bahasa Indonesia. “Dosen dan mahasiswa sangat welcome kepada saya. Di sini saya bisa praktik bahasa Indonesia sekaligus mengenal budaya baru,” tambahnya.

Baca Juga  Kisah Pembalap Axel Pons: Dari Balapan Moto2 ke Perjalanan Kaki Lintas Benua

Usia tidak menyurutkan semangatnya. Maneerat yakin belajar tidak mengenal batas. “Menurut saya setiap orang bisa belajar tanpa batas usia. Jika kamu berpikir positif, tantangan itu tidak ada. Belajar itu terus kita lakukan sampai meninggal,” tegasnya.

Kini ia fokus menjalani hari-harinya sebagai mahasiswa internasional di UMSurabaya. Namun, ia menyimpan tekad besar: kembali ke Thailand untuk mengembangkan pendidikan Islam. “Saya berharap bisa menjadi wanita muslim yang berkontribusi dalam pengembangan pendidikan Islam di negara saya,” tandasnya.

Kisah Maneerat membuktikan, semangat belajar tidak mengenal usia. Selama nyala itu masih ada, ilmu selalu menjadi jalan untuk tumbuh dan memberi manfaat.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *