Bisa Bangunkan Warga Saat Tidur! Dosen UMY Ciptakan Alat Pendeteksi Gempa Pakai Arduino

Bisa Bangunkan Warga Saat Tidur! Dosen UMY Ciptakan Alat Pendeteksi Gempa Pakai Arduino

MAKLUMAT – Tiga dosen Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menciptakan alat pendeteksi gempa sederhana yang bisa menyelamatkan nyawa. Canggihnya, alat ini bisa membangunkan warga saat tidur lelap di malam hari karena bunyi sirine otomatis yang nyaring saat terdeteksi getaran gempa.

Alat tersebut menggunakan sensor getaran SW-420 dan mikrokontroler Arduino Nano, yang dirakit secara ringkas namun efektif. Sistem ini diprogram hanya merespons getaran beruntun, sehingga tidak mudah tertipu oleh suara gaduh atau getaran kecil sesaat.

Alat pendeteksi gempa murah karya Dosen UMY. Foto:Dok Humas UMY

“Kalau getaran terjadi lebih dari lima kali, sensor akan aktifkan relay yang menyalakan sirine. Suaranya cukup keras untuk membangunkan warga,” terang Ir. Thoharudin, Ph.D, salah satu perancang, dikutip dari laman UMY, Selasa (15/7/2025).

Kini, alat itu sudah dipasang di tiga titik strategis di Desa Geblagan, Tamantirto, Bantul — termasuk di rumah warga, balai RT, dan rumah tokoh masyarakat. Respons warga? Positif dan antusias.

“Warga merasa lebih aman. Kalau ada gempa malam-malam, mereka bisa cepat keluar rumah sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk,” jelasnya.

Keunggulan lain dari alat ini adalah biaya murah dan komponen mudah ditemukan. Semua alat bisa dibeli di toko elektronik atau marketplace online. Proses perakitannya pun hanya butuh waktu beberapa hari.

“Sensor dan kontrolnya dipasang di dalam rumah, sementara sirinenya di luar, agar suaranya menjangkau lebih luas,” imbuh Thoharudin.

Baca Juga  17 Sekolah di Aceh Terima Dana Program Save Our School 2025

Ke depan, alat ini akan ditingkatkan lagi. Tim UMY berencana menambahkan kecerdasan buatan (AI) agar sistem bisa membedakan antara getaran biasa dan gempa nyata secara lebih akurat.

“Kalau pakai AI, alat bisa makin pintar. Bisa belajar dari pola-pola gempa. Ini langkah menuju mitigasi bencana yang lebih tangguh,” tegasnya.

Mereka juga berharap inovasi ini bisa diadopsi di daerah rawan gempa lain di Indonesia. Kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat disebut sebagai kunci memperkuat ketahanan nasional terhadap bencana.***

*) Penulis: Edi Aufklarung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *