BNPT: Kampus Garda Terdepan Cegah Radikalisme, UINSA Jadi Model Kampus Kebangsaan

BNPT: Kampus Garda Terdepan Cegah Radikalisme, UINSA Jadi Model Kampus Kebangsaan

MAKLUMAT — Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI bekerja sama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Timur memberikan anugerah Kampus Kebangsaan kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Selasa (9/12/2025).

Dengan tajuk “Jaga Kampus Kita,” acara yang diselenggarakan sebagai bagian dari mandat nasional BNPT untuk memperkuat ketahanan ideologi dan semangat kebangsaan di lingkungan perguruan tinggi itu diikuti 220 peserta dari unsur mahasiswa, dosen, mitra deradikalisasi, organisasi kepemudaan, dan tokoh lintas agama.

Kepala BNPT RI, Eddy Hartono, menegaskan bahwa kampus memiliki peran penting dalam mencegah radikalisasi.

“Kami ingin kampus menjadi ruang aman. Karena itu, BNPT mengajak FKPT dan perguruan tinggi untuk mengkaji faktor psikologis mahasiswa dan menciptakan solusi pencegahan yang komprehensif,” ujarnya.

Oleh karena itu, juga mendorong generasi muda berperan aktif untuk mewarnai media sosial dengan konten-konten moderat. “Kami merekrut anak muda sebagai Duta Damai, mereka membuat konten kreatif yang ramah gen z, (seperti) meme, video pendek, dan narasi damai di dunia digital,” ungkap Eddy.

Sementara itu, Ketua FKPT Jawa Timur, Prof Dr Hj Husniyatus Salamah Zainiyati MAg, menegaskan bahwa acara tersebut merupakan upaya sistematis untuk menghadirkan lingkungan kampus yang aman, moderat, dan bebas dari paham kekerasan.

“Kegiatan ini adalah mandatory dari BNPT terkait penguatan kampus kebangsaan. Kami memilih UINSA karena ada beberapa indikator yang menunjukkan bahwa kampus ini layak menjadi kampus kebangsaan, bagaimana ia menegakkan persatuan dan memiliki rumah moderasi beragama yang kuat,” terangnya.

Baca Juga  Bentengi dari Paham Radikalisme, Rektor UM Bandung: Mahasiswa adalah Generasi Pencerah

Ia menambahkan bahwa penguatan kebangsaan tidak hanya menyasar sivitas akademika, melainkan seluruh ekosistem kampus.

“Agenda ini memberikan penguatan kepada UINSA dan kampus-kampus lainnya, termasuk organisasi kepemudaan. Semua elemen kita undang sebagai upaya menjaga Indonesia dan menciptakan kampus yang damai serta menjadi rumah yang aman bagi sivitas akademika,” tandas Husniyatus.

Sementara itu, Wakil Rektor II UINSA, Prof Dr Abdul Muhid MSi, menegaskan bahwa semangat kebangsaan memiliki akar sejarah yang kuat di kampus tersebut. Ia mengulas sekilas sejarah UINSA yang merupakan warisan para pejuang kemerdekaan dari kalangan kiai.

“UINSA didirikan oleh para kiai pejuang kemerdekaan RI di Jawa Timur. Mereka mewakafkan tanah ini karena pada tahun 60-an, banyak santri belum bisa mengakses pendidikan tinggi. Para kiai ingin santri-santri dapat melanjutkan studi dan memperkuat NKRI,” jelas Muhid.

Ia mengatakan bahwa warisan para pendiri harus dijaga oleh generasi sekarang. “Tugas kita adalah melanjutkan estafet perjuangan para kiai dengan menjaga kampus dari radikalisme dan intoleransi, paham yang bertentangan dengan ideologi negara,” tandasnya.

Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan terima kasih atas penganugerahan Kampus Kebangsaan kepada UINSA. Ia berharap, ke depan UINSA dapat terus menjaga NKRI dan melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang terhindar dari paparan paham-paham yang mengganggu kesatuan bangsa.

“Kehadiran BNPT hari ini adalah keberkahan bagi UINSA, agar kita selalu mengingat semangat kebangsaan para pendahulu kita,” katanya.

Baca Juga  Sidak RSUD Sidoarjo Barat, Wabup: Jangan Sampai Masyarakat Mengeluh Penanganan Lambat

“Selain itu, penganugerahan Kampus Kebangsaan kepada UINSA menjadi pengingat bagi kami untuk menjauhkan kampus dari paham radikalisme-terorisme, serta menciptakan lingkungan yang nyaman untuk melaksanakan tugas-tugas akademik,” pungkas Muhid.

*) Penulis: Andi Hariyadi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *